Penggilingan tebu Pabrik Gula (PG) Pakis Baru telah dimulai. Suplier tebu yang mengirimkan bahan baku pembuatan gula tahun ini, tampak lebih banyak dapat dilihat dari panjangnya antrian beberapa hari ini. "Dua hari saya mengantri mas, baru masuk hari ini," kata Aji, salah seorang supir truk. Desa pakis, terutama sekitar pabrik lebih ramai dari hari biasanya dikarenakan banyak supir yang menanti proses bongkar muatan. "Teman saya sudah masuk ke pabrik kemarin siang, sore ini belum keluar," imbuhnya.
"Nginep sampai dua hari, bahkan jika sore ini belum bongkar bisa tiga hari saya disini," sahut sopir yang lain.
Truk yang parkir di pinggir jalan Pati-Tayu semakin membuat arus lalulintas semakin padat. Terutama di kecamatan margoyoso yang sedang perbaikan saluran air, tidak jarang terjadi kemacetan.
"Antrian panjang ini bisa disebabkan giling tahun ini PG Pakis lebis dahulu dibanding dengan PG Trangkil," tambah Aji.
Hal ini ternyata tidak semata-mata menimbulkan kerugian. Ada beberapa pihak yang justru senang dengan keadaan ini. Yaitu para pedagang warung pinggir jalan dekat truk yang sedang singgah.
"Nasi biasanya petang seperti ini belum habis, tapi karena banyak sopir yang kesini jadi sudah habis nasinya, ini tinggal lontong, lumayan mas." Kata ibu penjual nasi.
Belum ditemukan solusi jitu dalam menangani kemacetan ini. Namun pihak PG telah berupaya agar kemacetan tidak terlalu parah. Tampak satpam mengatur alur truk tidak hanya di lingkungan pabrik. Namun juga di jalan raya wilayah Margoyoso, jauh sebelum sampai ke pabrik.