Selasa, 12 Maret 2019 17:35

Semakin besar keretakan lintas Atlantik di belakang gejolak bebas visa

Luar Negeri

Selama dua hari ini, berita tentang Uni Eropa tidak memberikan lagi perlakuan bebas visa kepada turis AS itu menjadi topik titik panas media AS dan Eropa. Berkenaan itu, pihak resmi Uni Eropa membenarkan, itu adalah salah paham media bahwa warganegara AS yang menuju zona Schengen Eropa sejak tahun 2021 harus memohon sertifikasi ETIAS, ETIAS bukan sistem visa melainkan sebuah pemeriksaan rutin terhadap turis internasional termasuk AS, sedangkan Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya juga menekankan bahwa otorisasi ETIAS bukan prosedur pemberian visa dan negara manapun berhak menyusun standar masuk wilayah.

Akan tetapi, yang terpengaruh ETIAS totalnya warganegara dari 60 negara, kenapa perlakuan warganegara AS mengundang perhatian besar media AS dan Eropa bahkan penafsiran yang berlebihan? Ternyata, di latar belakang semakin retaknya hubungan AS dan Eropa, sebuah salah paham kecil mungkin akan mendatangkan pergoncangan dan hubungan kemitraan trans-Atlantik tengah menjadi semakin rumit, sensitive dan rapuh.

Selama dua tahun ini, semakin menonjol kontradiksi dan perselisihan antara AS dan Eropa mengenai kebijakan perdagangan, keamanan Nato, pengintegrasianEropa, kebijakan pengungsi dan imigrasi serta pemerintahan global sehingga terjadi beberapa kali bentrokan yang terbuka dan sengit.

Persekutuan Trans-Atlantik AS-Eropa telah berlangsung selama sekitar 70 tahun. Kedua pihak merasa bangga dengan adanya pandangan nilai yang sama dan pengalaman yang sama. Namun, semakin besar keretakan antara kedua pihak, karena pemerintah AS sekarang mengejar “Amerika Nomor Satu”, tidak menghormati pendapat sekutu Eropa dan tidak menghiraukan kepentingan dan kebijakan sekutu Eropa, ditambah berbedanya pengakuran dan reaksi AS dan Eropa mengenai perubahan dunia dewasa ini.

Perbandingan kekuatan internasional kini mengalami perubahan drastis. Menghadapi perubahan itu, AS mulai mencampakkan globalisasi melainkan menekankan “Amerika Nomor Satu” dalam rangka mempertahankan status negara superbesarnya. Uni Eropa berpendapat bahwa pengaturan sistem internasional dan ssitem multilateral yang terbentuk pasca Perang Dunia ke-2 sesuai dengan kepentingannya sendiri dan harus dipelihara. Justru perselisihan itu memungkinkan hubungan AS-Eropa semakin retak.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 161 Views

Update
No Update Available
Related News
WawancaraeEksklusif Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio oleh CMG
Xi Jinping berharap para anggota MPPR aktif berikan masukan untuk dorong pembangunan modernisasi ala Tiongkok
Xi Jinping tulis mukadimah untuk buku pelajaran kursus pelatihan kader seluruh Tiongkok kelompok ke-6
×