Minggu, 28 April 2019 04:45
Editted Sun, April 28 2019 01:54 WIB

BRI ciptakan sejarah baru demi ekonomi dunia tipe terbuka

Luar Negeri

Forum Puncak Kerjasama Internasional “Sabuk dan Jalan” (BRF) ke-2 ditutup di Beijing pada Hari Sabtu (27/4) dengan diluluskannya Komunike Bersama KTT Meja Bundar Pemimpin. Para hadirin menyatakan bertekad melalui inisiatif “Sabuk dan Jalan” (BRI) serta hubungan kemitraan strategis lainnya, meningkatkan kerjasama internasional dalam lapisan sub regional, regional serta seluruh dunia, menciptakan masa depan indah yang makmur bersama, dan menantikan forum puncak dan kegiatan lanjutan terkait diselenggarakan secara teratur .

Dibandingkan dengan BRF perdana pada dua tahun yang lalu, BRF Ke-2 telah mencapai 283 buah hasil, persetujuan kerjasama yang ditandatangani senilai 64 miliar dolar AS. Hal ini menunjukkan, semakin banyak negara dan rakyat sedang menjadi mitra kerjasama BRI.

Selama 6 tahun belakangan ini, di bawah upaya bersama berbagai pihak, kini pembangunan BRI sudah membentuk struktur interkonektivitas pada pokoknya, diantaranya terdapat 6 koridor kerjasama ekonomi internasional yang berorientasi pada Asia dan Eropa, terbentuk juga jaringan jalan kereta api, jaringan jalan raya, jaringan jalur pelayaran, jaringan jalur penerbangan, jaringan penyaluran, serta jaringan informasi yang interkonektivitas, sekitar 150 negara dan organisasi internasional telah menandantangani persetujuan kerjasama BRI dengan Tiongkok .

Laporan penelitian yang diumumkan Bank Dunia menunjukkan, volume perdagangan antar negara partisipan BRI telah meningkat 4,1 persen, waktu transportasi di seluruh dunia sudah berkurang 1,2-1,5 persen secara rata-rata, biaya total perdagangan menurun 1,1-2,2 persen, investasi langsung di seluruh dunia meningkat, perdagangan dan penempatan kerja di seluruh dunia khususnya pertumbuhan ekonomi di negara berpendapatan rendah telah didorong dengan kuat.

Di sela-sela BRF, para peserta memprakarsai Inisiatif Beijing mengenai Jalan Sutra Bersih, untuk menandakan ketekadan Tiongkok dengan berbagai negara yang meningkatkan kerjasama anti korupsi internasional, agar Sabuk dan Jalan menjadi sebuah jalan yang bersih dan jalan menuju supremasi hukum. Berdirinya Persekutuan Internasional Pembangunan Warna Hijau Sabuk dan Jalan, dan ditandatangnainya Prinsip Investasi Warna Hijau Sabuk dan Jalan oleh Tiongkok, Inggris, Prancis dan Singapura serta negara dan daerah terkait, telah menyediakan prinsip dan platform penting demi mewujudkan kerjasama pembangunan warna hijau Sabuk dan Jalan. Berbagai pihak menyetujui menggabungkan Agenda 2030 PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan dalam BRI, agar berbagai negara dapat memperoleh keuntungan dan mewujudkan pembangunan bersama. Gagasan Analisa Berkelanjutan Hutang Sabuk dan Jalan yang diumumkan Kementerian Keuangan Tiongkok menandakan, Tiongkok dan negara partisipan Sabuk dan Jalan akan bersama-sama meningkatkan taraf pengelolaan hutang, mendorong pendanaan berkelanjutan, dan mewujudkan pertumbuhan secara berkelanjutan dan inklusif.

Dunia ini dimiliki semua orang. Justru seperti apa yang ditunjukkan oleh Presiden Xi Jinping, bahwa pembangunan bersama Sabuk dan Jalan sesuai dengan arus sejarah globalisasi ekonomi, sesuai dengan kebutuhan zaman reformasi sistem pengelolaan global, dan sesuai dengan keinginan rakyat berbagai negara akan kehidupan bahagia. Dalam perjalanan menuju pembentukan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia, masyarakat berbagai negara bergandengan tangan bersama untuk menciptakan kehidupan indah melalui BRI.

favorite 1 likes

question_answer 0 Updates

visibility 262 Views

Update
No Update Available
Related News
Tiongkok percepat pembentukan Jaringan Transportasi Komprehensif Tiga Dimensi
Meningkatkan pelestarian bersama ekologi di Delta Sungai Yangtze
Anggota RCEP aktif berpartisipasi dalam CICPE
×