Selasa, 18 Juni 2019 22:39

Kemajuan dan inovasi Iptek Tiongkok pantang dihalangi

Luar Negeri

Baru-baru ini ilmuwan Tiongkok, Tu Youyou, yang juga pemenang Hadiah Nobel dan timnya mengumumkan hasil riset terbarunya untuk mengatasi drug-resistance atau resistensi terhadap obat yang muncul pada obat artemisinin, obat anti-malaria yang dikembangkan berdasarkan pengobatan herbal ala masyarakat Tiongkok kuno.

Hasil terbaru itu dipuji sebagai kontribusi terbaru ilmuwan Tiongkok untuk mengatasi masalah tersulit kedokteran dan memperbaiki kesehatan global. Semangat maju terus pantang mundur yang diperlihatkan para ilmuwan Tiongkok tersebut justru telah memberikan penjelasan mengapa iptek Tiongkok bisa mencapai kemajuan yang pesat.

Akan tetapi, kemajuan dan inovasi Tiongkok di bidang ilmu pengetahuan selalu dipermasalahkan oleh sejumlah orang di Amerika Serikat. Daripada meningkatkan daya saingnya dan berbagi hasil inovasi iptek, mereka lebih antusias menyebar desas-desus dan memfitnah Tiongkok. Pada akhir April lalu, Kepala Badan Intelijen Federal (FBI) AS, Chirstopher Wray dalam pidatonya di New York sekali lagi memfitnah Tiongkok “mengerahkan seluruh masyarakat, termasuk perusahaan, universitas dan lembaga untuk mencuri HaKI”.

Akan tetapi, langkah kemajuan dan inovasi iptek Tiongkok tak terhalangkan oleh pemblokiran dan tekanan dari pihak mana pun. Sepanjang sejarah sejak berdirinya RRT, khususnya pada tahun 1960-an dan 1970-an ketika ekonomi Tiongkok mengalami kesulitan dan pemblokiran oleh negara-negara Barat, Tiongkok tetap berhasil mengembangkan bom atom dan bom hidrogen serta meluncurkan satelit ke angkasa. Selama 40 tahun terakhir sejak pelaksanaan keterbukaan dan reformasi, para ilmuwan Tiongkok secara gigih dan berani menempuh jalan inovasi berdikari yang berkarakteristik Tiongkok, dan melalui kerja sama internasional yang saling menguntungkan telah memberikan sumbangan brilian untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi bersama manusia.

Penemuan dan pengembangan obat artemisinin adalah salah satu contohnya. Obat artemisinin yang dikembangkan dari herbal tradisional Tiongkok tersebut sudah menyelamatkan jutaan penderita malaria di Afrika. Masih ada contoh lainnya. Padi hibrida yang dikembangkan Tiongkok telah menyelesaikan masalah pangan bagi ratusan juta orang di dunia. Peluncuran satelit dengan sandi Mozi untuk eksperimen kuantum merupakan langkah pertama dalam pembentukan jaringan telekomunikasi aman secara global. Wahana Chang’e-4 telah mewujudkan pendaratan pertama kali di sisi gelap Bulan dan kesuksesan ini akan membantu manusia lebih mengenal Bulan.

Dalam forum ekonomi internasional di St. Petersburg, pemimpin Tiongkok menyatakan, Tiongkok bersedia berbagi hasil-hasil terbaru iptek, termasuk teknologi telekomunikasi 5G demi menumbuhkan daya saing utama yang baru serta memperbaiki pola pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, Tiongkok memiliki tenaga ahli sebanyak 170 juta jiwa. Belanja Tiongkok untuk litbang ilmu pengetahuan menempati urutan kedua di dunia. Jumlah permohonan paten Tiongkok menempati urutan pertama di dunia. Tiongkok selalu mengambil sikap terbuka dan inklusif atas keja sama iptek secara global. Ini sekali-kali tak bisa dibendung oleh hegemonisme iptek AS.

Belum lama yang lalu Perdana Menteri Malaysia, Mahathir terus terang menasehati AS agar tidak selalu berharap tarif ipteknya selalu di peringkat pertama di dunia, AS harus menerima kenyataan bahwa Tiongkok tengah mencapai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 335 Views

Update
No Update Available
Related News
Tarik Jepang untuk bergabung, AUKUS tambah kesalahan yang telah dibuatnya
Xi Jinping temui Ma Ying-jeou beserta delegasinya
Xi Jinping: Bangsa Tionghoa telah menulis sejarah yang tak terpisahkan dari kedua tepi Selat Taiwan di sepanjang perjalanannya
×