Disadari atau tidak, risiko obesitas pada anak menjadi semakin tinggi dengan meningkatnya akses pada makanan cepat saji maupun makanan bernutrisi buruk (junk food). Tidak hanya faktor makanan, masih ada faktor lain yang bisa membuat anak menderita obesitas serta berisiko menyebabkan gangguan kesehatan.
Berdasarkan laporan penelitian gabungan tahun 2016 yang dilakukan oleh UNICEF, WHO dan ASEAN, Indonesia memiliki persentase yang sama untuk anak obesitas dan anak malnutrisi (gizi kurang/buruk), yaitu sebesar 12 persen.
Obesitas pada anak-anak terjadi ketika berat badan mereka jauh melebihi berat normal berdasarkan tinggi badan. Kondisi ini berbahaya karena membuat mereka berisiko tinggi mengidap penyakit kronis dan mengalami stres.