Kamis, 22 Agustus 2019 17:17
Editted Thu, August 22 2019 05:31 WIB

PMI kuatkan sinergitas pelayanan penanggulangan bencana

Kemanusiaan

Mengantisipasi dampak berbagai bencana yang kemungkinan terjadi di Jawa Tengah, PMI Provinsi Jawa Tengah selenggarakan pertemuan Sinergitas Pelayanan Penanggulangan Bencana (PB) yang diikuti Ketua Bidang PB dan Kepala Markas PMI Kabupaten-Kota se-Jateng, di Markas PMI Jateng-Semarang, Rabu (21/8).

Ketua PMI Jateng, H. Imam Triyanto mengatakan bahwa PMI di Jateng agar selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan melakukan pembaharuan informasi bencana setiap saat.

"Siagakan selalu posko beserta personel dan perlengkapannya. Apalagi Gunung Slamet dan Merapi hingga saat masih Waspada," kata Imam saat memberikan arahan.

Demikian press release yang diterima Fit Radio Semarang dari Humas PMI Jateng, Kamis (22/8) pagi.

Saat ini, lima belas armada truk tanki PMI dan dinas/lembaga lain, melakukan droping air di wilayah kekeringan di Jateng. "PMI di Jateng hingga hari ini telah memberikan pelayanan air bersih sebanyak 6,5 juta liter lebih, dengan menggunakan truk tanki PMI dan lembaga lain seperti BPBD, PDAM, Dinas Sosial dan lainnya," terangnya.

Ketua Bidang PB PMI Jateng H. Sarwa Pramana, yang menjadi narasumber mengingatkan agar PMI selalu waspada dan meningkatkan sinergi dengan pemerintah, lembaga dan organisasi lain. "Status Wasapada Gunung Merapi, telah berlangsung selama 1,6 tahun ini, sehingga perlu selalu siaga. Perkembangan informasi kebencanaan selalu perbaharui dan koordinasikan dengan bupati atau wali kota, agar pelayanan di masyarakat terintegrasi," imbau Sarwa.

Kelengkapan di tiap wilayah juga perlu ditingkatkan, seperti peralatan pertolongan pertama, truk tanki air, yang dibutuhkan tidak hanya saat musim kekeringan. "Kendaraan, baik itu motor trail, mobil atau truk, diperlukan untuk memberikan pelayanan dalam berbagai situasi bencana atau darurat," imbuh Sarwa yang juga Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jateng.

Potensi bencana di wilayah Jateng sangat komplek, termasuk bahaya tsunami di pantai selatan juga mungkin utara, sehingga membutuhkan perhatian khusus. "Lakukan juga giat mitigasi dan pengurangan risiko bencana seperti penanaman mangrove, simulasi bencana di masyarakat dan kampanye PRB. Juga pasang tanda jalur evakuasi dengan melibatkan masyarakat dan kearifan lokalnya secara aktif," ujarnya.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 183 Views

Update
No Update Available
Related News
Sigap, Polsek Tajurhalang berikan bantuan untuk warga terdampak musibah pohon tumbang
Polres Metro Depok adakan Bakti Sosial di Slum Area Kelurahan Abadi Jaya, Sukmajaya Kota Depok
Jumat Berkah, Danrem 052/Wkr berikan bantuan kepada Yayasan Pondok Kasih Karunia Agape
×