Berdasarkan pengamatan/observasi cuaca yang dilakukan di BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang selama kurun waktu 24 jam, Senin (9/9), didapati kondisi cuaca didominasi kriteria `Asap` dengan kelembapan antara 45-95 persen, temperatur antara 23-35 derajat Celcius dan angin dari Tenggara dengan kecepatan 5-20 Knots (9-37 Km/Jam).
Kekeruhan udara (Asap) yang mengandung partikel-partikel kering menyebabkan jarak pandang berkisar antara 1.000-8.000 m, dengan jarak pandang terendah terjadi pada 06.00 WIB. Indikasi dari asap ini selain mengurangi jarak pandang, yakni bau asap yang khas, perih di mata, sesak pada pernafasan dan matahari akan terlihat berwarna oranye kemerahan pada sore yang disebabkan pembiasan cahaya oleh polutan yang terdapat di atmosfer.
Dikarenakan angin dari arah Tenggara berikut titik-titik panas dengan tingkat kepercayaan lebih dari 80 persen yang berkontribusi asap di Kota Palembang dan sekitarnya: Air Sugihan, Pampangan, Banyuasin I, Tulung Selapan, Pedamaran, Cengal dan Pematang Panggang. Kondisi ini menyebabkan data PM 10, Selasa (10/9) pagi dalam kategori tidak sehat dengan rentang 180-187 µgram/m3.
Diprakirakan kondisi asap ini akan terus berlangsung di wilayah Kota Palembang dan sekitarnya hingga hilang/padamnya titik-titik panas tersebut, sedangkan berdasarkan model prakiraan cuaca BMKG dengan rentang prakiraan tanggal 9-16 September 2019 belum ada potensi hujan di wilayah Sumsel.
BMKG terus mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran dan tetap membuang sampah pada tempatnya, tidak membakar sisa-sisa dari pembabatan seiring akan masuknya musim tanam dan tetap membantu pemerintah dan stakeholder terkait (BPBD, TNI, Polri) dalam menanggulangi Karhutbunla.
