Secara umum, hipertensi terbagi atas primer dan sekunder. Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Sedangkan hipertensi sekunder umumnya disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu, penyakit ginjal, kehamilan, kecanduan alkohol, penyalahgunaan NAPZA, hingga gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur atau yang dikenal dengan istilah sleep apnea.
Sebagian besar penderita hipertensi primer, 90 persen penyebabnya tidak diketahui, seperti yang juga diungkapkan Dr. Wizhar Syamsuri, SpPD FINASIM dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dalam video ekslusif kami.
Tetapi meskipun demikian, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita hipertensi antara lain:
Merokok.
Zat kimia dalam rokok bisa membuat pembuluh darah menyempit, yang berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah dan jantung.
Keturunan.
Hipertensi rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki riwayat darah tinggi.
Usia
Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terserang hipertensi semakin besar. Hipertensi pada pria umumnya terjadi pada usia 45 tahun, sedangkan pada wanita biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.
Obesitas
Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah dan jantung.
Kurang aktivitas fisik dan olahraga
Keadaan ini dapat mengakibatkan meningkatnya denyut jantung, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kurang aktivitas dan olahraga juga dapat mengakibatkan peningkatan berat badan, yang merupakan faktor risiko hipertensi.
Selain itu, terlalu banyak makan garam atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan yang mengandung kalium, pun dapat mengakibatkan tingginya natrium dalam darah, sehingga cairan tertahan dan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah.
