Minggu, 27 Oktober 2019 15:30

Unimed dampingi guru Kota Medan, rancang alat peraga edukatif dan media pembelajaran

Pendidikan

Dalam proses belajar mengajar banyak sekali kendala yang dialami selama kegiatan berlangsung, sehingga tujuan pembelajaran tidak bisa tercapai secara maksimal. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, maka guru harus mengatasi kendala-kendala tersebut. Salah satu caranya dengan penggunaan alat peraga dan media pembelajaran. Penggunaan alat peraga atau media dalam kegiatan belajar mengajar, terutama untuk tingkat Sekolah Dasar sangatlah penting. Sebab kehadiran media sangat membantu siswa dalam memahami suatu konsep tertentu.

Pada masa ini siswa masih berfikir konkret dan belum mampu berfikir abstrak, untuk itulah guru seharusnya menggunakan alat peraga atau media dan memilih media yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ketidakmampun guru dalam menjelaskan suatu bahan dapat diwakili oleh peranan alat peraga dan media, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai yang telah direncanakan.

Pembelajaran menggunakan alat peraga atau media dapat mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik yang konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan.

Tujuan penggunaan alat peraga dan media pembelajaran adalah untuk mendemonstrasikan konsep yang abstrak ke dalam bentuk visual. Dalam dunia pendidikan, alat peraga dan media pembelajaran mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Alat Peraga dan Media pembelajaran sendiri memiliki tujuan agar proses belajar mengajar lebih efektif dan mudah diterapkan. Tetapi realitanya Alat Peraga dan media pembelajaran sering terabaikan dengan alasan terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, dan tidak tersedianya biaya seperti yang terjadi di SD Swasta Iskandar Muda yang beralamat di Jalan Veteran/Invalid No. 15 Desa Purwodadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

Tim Dosen Universitas Negeri Medan yang melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat program sekolah binaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Medan (LPPM Unimed) Tahun 2019 terdiri atas tiga dosen lintas fakultas yakni Albert Pauli Sirait, S.Pd., M.Hum sebagai ketua pelaksana, Imelda Free Unita Manurung, S.Pd., M.Pd dan Dr. Alkhafi Maas Siregar, M.Si sebagai anggota pelaksana berupaya memberikan solusi atas masalah yang ditemukan di SD Swasta Iskandar Muda melalui Pendampingan Desain dan Implementasi Pembelajaran Tematik Bagi Guru SD Swasta Iskandar Muda Menggunakan Alat Peraga dan Media Berbasis TIK.

“Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat program sekolah binaan LPPM Unimed yang bertujuan untuk membantu sekolah-sekolah mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada disekolah khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah," sebut Albert.

Guru-Guru dilatih dan didampingi untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai kurikulum 2013 revisi 2018 dan dilanjutkan dengan membuat media berbasis TIK menggunakan aplikasi macromedia flash dan alat peraga berdasarkan tema untuk kelas rendah dan kelas tinggi secara langsung oleh para guru peserta kegiatan. Selama pelaksanaan seluruh tahapan kegiatan peserta terlihat antusias dan bersemangat terlebih lagi ketika pelaksanaan workshop pembuatan alat peraga dan media TIK. “Kegiatan yang berlangsung pada 16-18 Oktober 2019 di ruang belajar SD Swasta Iskanda Muda, melibatkan semua guru-guru di SD Swasta Iskandar Muda yang masih berusia muda dan energik,” ujar Albert.

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan temuan tim pengabdi sebelumnya ketika melakukan maping di sekolah ini. Permasalahan di dalam penerapan pembelajaran yaitu kurangnya pengetahuan dan kemampuan guru-guru dalam mengembangkan alat peraga dan media yang sesuai dengan pembelajaran tematik kurikulum 2013.

“Kebanyakan guru-guru masih menerapkan pembelajaran yang bersifat konvensional seperti penggunaan buku ajar teks dan papan tulis tanpa disertai dengan penggunaan alat peraga atau media pembelajaran. Selain itu pembelajaran yang berlangsung belum menunjukkan pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu K-13 karena pergantian materi mata pelajaran masih sangat kontras terlihat,” ungkap Imelda yang merupakan anggota pelaksana kegiatan pengabdian.

Hal senada diungkapkan Bapak Hendrik, H, S.Pd. selaku Kepala SD Swasta Iskandar Muda, bahwa pembelajaran yang selama ini diterapkan masih belum sesuai dengan hakikat pembelajaran tematik terpadu K-13 dikarenakan minimnya pengetahuan dan keterampilan para guru untuk menerapkannya. Para guru terbatas kesempatannya untuk dapat mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat menambah wawasan dan keterampilan dalam membuat alat peraga dan media berbasi TIK seperti yang dilaksanakan oleh Bapak Albert Pauli Sirait, S.Pd., M.Hum dan Tim.

“Untuk itu saya sebagai kepala sekolah dan mewakil semua guru peserta yang terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh dosen unimed sangat berterima kasih dan berharap pendampingan yang modelnya seperti yang telah dilkukan ini dapat terus berlanjut di tahun depan," pungkas Hendrik. (IR_C)

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 1154 Views

Update
No Update Available
Related News
Bekerja sama dengan Unila, DPC Peradi SAI Lampung, kembali adakan PKPA ke-3
Dubes Fadjroel Meresmikan PPI Kazakhstan
Penerimaan Mahasiswa Baru: Desain Komunikasi Visual Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (DKV-ISTA) Jakarta
×