Senin, 27 Januari 2020 22:56

Tiongkok hadapi `ujian` penanggulangan wabah virus corona baru

Luar Negeri

Bertepatan tanggal 3 bulan pertama penanggalan Imlek alias tanggal 27 Januari 2020, rakyat Tiongkok telah dikerahkan untuk berjuang melawan penularan wabah virus corona jenis baru serta penyakit pneumonia yang diakibatkannya. Pencegahan dan pengendalian wabah tersebut sempat menarik sorotan seluruh dunia mengingat kejangkitannya kebetulan terjadi pada masa liburan Tahun Baru Imlek, di mana arus mudik berbondong-bondong memadati stasiun kereta api, bus dan bandar udara, yang lazimnya disebut angkutan Imlek.

Ternyata Tiongkok tengah menghadapi tugas yang amat mendesak dan sulit untuk memerangi epidemi yang saat ini diklaim sebagai insiden kesehatan publik yang jarang terjadi biarpun di dunia. Tak pelak lagi, penanggulangan wabah seakan telah menghadapkan Tiongkok pada “ujian vital” yang menjadi tolak ukur seberapa hebatnya Tiongkok dalam menghadapi krisis keamanan nasional serta seberapa hebatnya tata kelola pemerintahan Tiongkok.

Tidak jarang kita pantau bahwa Tiongkok terus memberikan “jawabannya” menghadapi merebaknya virus corona baru. Dari penyelenggaraan sidang darurat oleh Politbiro Komite Sentral PKT sampai pembentukan tim kerja khusus penanganan wabah di bawah naungan Komite Sentral, dari aksi bareng lintas-sektor yang dilakukan berbagai kesatuan dan unit sampai pengobatan pasien, penelitian laboratorium tentang virus corona baru serta pengumuman informasi secara transparan, dari keputusan Dewan Negara tentang perpanjangan liburan Imlek sampai pengerahan seluruh sumber daya untuk dilibatkan dalam penanggulangan wabah, dan dari penyaluran barang bantuan ke Kota Wuhan sampai pembangunan dua rumah sakit secara darurat di daerah yang tertimpa epidemi, pemerintah Tiongkok tengah melakukan pencegahan dan pengendalian wabah secara efektif dengan dibarengi langkah-langkah implementasi yang dilakukan sampai ke setiap komunitas penduduk dan pedesaan, sehingga terbentuklah jaringan pengendalian wabah yang mencakup area luas untuk memberikan jaminan maksimum terhadap kesehatan rakyat.

Yang patut diperhatikan ialah pelaksanaan karantina yang dijalankan berdasarkan undang-undang berlaku telah memainkan peranan penting. Dalam proses menghadapi wabah, pemerintah Tiongkok mewajibkan badan terkait melakukan pencegahan dan pengendalian wabah dengan memberlakukan status tingkat tertinggi berdasarkan UU Penanggulangan Epidemi Menular Republik Rakyat Tiongkok. Sementara itu, sebanyak 30 provinsi di seluruh negeri telah memberlakukan status penanggapan peristiwa kesehatan darurat tingkat satu.

Selain upaya pencegahan dan pengendalian, pemerintah Tiongkok juga mewajibkan berbagai daerah melaporkan wabah secara akurat dan tepat pada waktunya dengan berpedoman terbuka dan transparan. Hal ini telah memainkan peranan penting dalam mencegah peredaran hoaks dan memperkuat keyakinan masyarakat. Pada 26 Januari kemarin, pemerintah kota Beijing, Guangzhou, Hangzhou dan Nanjing mengumumkan tidak akan “menutup kota”.

Keterangan tersebut secara efektif mencegah munculnya berita bohong dan mengurangi terjadinya kepanikan masyarakat. Sementara itu, Tiongkok telah mengabarkan WHO tentang wabah virus corona baru dan berbagi informasi terkait peta genom sebagian strain virus corona baru. Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Tiongkok atas hal itu, dan memuji Tiongkok telah memperlihatkan kepemimpinannya di bidang kesehatan global. Ia mengapresiasi pemerintah Tiongkok yang beraksi cepat dan transparan dalam penanganan wabah kali ini.

Saat ini virus corona baru masih mewabah dan tantangannya masih berat. Dalam masalah yang menyangkut kesehatan dan keselamatan jiwa rakyat, Tiongkok tidak memiliki jalan mundur kecuali berjibaku dan bersatu padu, serta terus menyesuaikan taktiknya menurut perubahan situasi.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 169 Views

Update
No Update Available
Related News
WawancaraeEksklusif Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio oleh CMG
Xi Jinping berharap para anggota MPPR aktif berikan masukan untuk dorong pembangunan modernisasi ala Tiongkok
Xi Jinping tulis mukadimah untuk buku pelajaran kursus pelatihan kader seluruh Tiongkok kelompok ke-6
×