Minggu, 16 Pebruari 2020 22:18

Fakta buktikan transparansi data wabah virus corona

Luar Negeri

Melalui jumpa pers yang ramai diadakan belakangan ini, masyarakat internasional dapat mengetahui keadaan pencegahan dan pengontrolan wabah virus corona atau Covid-19 di Tiongkok.

Sejak tanggal 22 Januari lalu, pemerintah Tiongkok sudah mengadakan lebih dari 25 kali jumpa pers terkait pencegahan dan pengontrolan wabah Covid-19, berbagai pemerintah setempat termasuk Provinsi Hubei juga dengan tepat pada waktunya mengumumkan informasi terkait melalui jumpa pers.

Tiongkok berdasarkan prinsip terbuka dan transparan mengumumkan informasi terkait dengan tepat pada waktunya, tidak hanya memberikan keyakinan kepada masyarakat untuk melaksanakan perlindungan dirinya, juga dapat menghapuskan rumor dan prasangka yang teredar di masyarakat, serta menghapuskan rintangan pencegahan dan pengontrolan epidemi.

Justru berdasarkan prinsip itulah, Tiongkok dengan tepat pada waktunya melaporkan informasi epidemi kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), negara terkait serta daerah Hong Kong, Makau dan Taiwan, serta membagikan urutan gen virus corona jenis baru pada waktu paling awal, telah menghentikan menularnya wabah ke negara lain.

Akan tetapi baru-baru ini Direktur Dewan Ekonomi Nasional Getung Putih AS Larry Kudlow malah menuduh Tiongkok dengan alasan kurang transparannya langkah-langkah yang diambil Tiongkok untuk menanggulangi wabah Covid-19. Dia menyatakan “agak terkejut” terhadap data epidemi yang diumumkan Tiongkok yang meningkat tajam. Apa yang dituduh Kudlow ialah jumlah kasus terdiagnosa yang baru muncul pada tanggal 12 lalu, 15151 orang, sedangkan jumlah kasus terdiagnosa pada satu hari sebelumnya hanya 2015 orang.

Sebab meningkatnya jumlah kasus terdiagnosa pada tanggal 12 sudah dijelaskan oleh pihak berwajib Tiongkok. Ditekankannya bahwa standar mendiagnosa wabah telah berubah, bukan wabah mengalami perubahan. Covid-19 merupakan semacam virus yang baru muncul, masih perlu waktu untuk masyarakat umum memahami secara mendalam. Pada tahap krusial dewasa ini, Tiongkok mengaturkan kembali standar diagnosa dan mengumumkan secara tepat pada waktunya kepada publik, justru menunjukkan keterbukaan dan transparansi informasi ini serta sikap tanggungjawab Tiongkok terhadap publik.

Kecurigaan Bapak Kudlow yang tidak berdasarkan fakta, akan lenyap dalam suara dukungan kepada Tiongkok, juga akan lenyap dalam kerjasama Tiongkok dengan WHO serta masyarakat internasional. Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan, semua anggota tim ahli WHO soal Covid-19 akan tiba di Tiongkok pada akhir minggu ini. Para ahli akan menyediakan pendapat dan saran kepada Tiongkok dan seluruh dunia untuk bersama-sama melakukan pencegahan dan pengontrolan wabah virus corona.

Fakta dapat membuktikan tansparan atau tidak pencegahan dan pengontrolan wabah Tiongkok.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 116 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping memimpin simposium mengenai pendorongan pembangunan Tiongkok barat di era baru
Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Tiongkok
Xi Jinping inspeksi Taman Pusat Logistik Internasional Chongqing
×