Jumat, 28 Pebruari 2020 21:42

Perang Wuhan melawan COVID-19

Luar Negeri

Wuhan, adalah kota metropolitan Tiongkok yang memiliki populasi sebesar 11 juta orang. Pada musim dingin ini, kota ini sedang berperang melawan epidemi, dengan musuh virus corona jenis baru atau COVID-19.

Pada 23 Januari, jumlah kasus terdiagnosa di Kota Wuhan mencapai 495, termasuk sejumlah tenaga medis. Untuk mencegah menularnya epidemi, Kota Wuhan yang populasinya 1,3 kali lipat dari populasi New York telah “ditutup”.

Sejak hari itulah, berbagai daerah di Tiongkok mulai dilakukan aksi penyelamatan besar-besaran terhadap Kota Wuhan.

Keesokan harinya, tim medis gelombang pertama tiba di Wuhan, sementara itu, perusahaan konstruksi Tiongkok diminta membangun sebuah rumah sakit penyakit menular yang dapat menampung 1.000 ranjang dalam kurun waktu 10 hari, setelah itu, rumah sakit kedua pun mulai dibangun.

Pada 25 Januari, Tiongkok membuka rapat tingkat tertinggi untuk memperkukuh keyakinan dalam memenangkan perang melawan wabah.

Wabah terus menular. Pada 2 Februari, jumlah kasus terdiagnosa di Kota Wuhan melebihi 5.000 orang. Pada hari kedua, 3 rumah sakit sementara Fangcang mulai dibangun.

Sejak tanggal 7 Februari, tim medis dari 19 provinsi Tiongkok diminta pemerintah Tiongkok menuju ke 19 kota di Provinsi Hubei untuk melakukan pertolongan langsung terhadap rumah sakit setempat.

Semakin banyak tenaga medis yang dikirim ke kota Wuhan, dalam waktu sehari saja, sekitar 6.000 tenaga medis tiba di Bandara Wuhan.

Pada 11 Februari, kasus terdiagnosa di kota Wuhan terhitung mencapai 20.000.

Dua hari kemudian, Angkutan Udara Tiongkok mengirim 1400 tenaga medis militer ke Kota Wuhan.

Lebih dari 1500 tenaga medis terinfeksi, banyak orang yang telah mengorbankan jiwa mereka. Mereka kekurangan baju pelindung, masker dan barang-barang pengobatan. Industri manufaktur mulai beroperasi untuk memulihkan produksi barang pengobatan, bahkan pabrik otomotif dan ponsel pun mulai memproduksi masker.

Kapasitas produksi harian masker telah meningkat sampai 50 juta buah dari 8 juta buah pada awal Januari, barang-barang bantuan berturut-turut diangkut ke Wuhan.

Hingga 23 Februari, dalam kurun waktu satu bulan, Tiongkok telah mengirim 330 tim medis ke daerah epidemi Hubei dengan total jumlah tenaga medis sebanyak 41.600 orang.

Dua rumah sakit penyakit menular Wuhan telah dirampungkan, 40 lebih rumah sakit telah direnovasi, 13 rumah sakit sementara fangcang mulai beroperasi, ranjang pasien mencapai 40.000 lebih, dan masih terdapat 70.000 ranjang untuk orang yang terkarantina, penampungan bagi pasien terdiagnosa dan pasien terduga pada dasarnya terwujud.

Akhirnya, jumlah pasien yang baru terdiagnosa di Kota Wuhan mulai menurun, fajar kemenangan telah muncul.

Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, “Langkah-langkah Tiongkok telah memperjuangkan waktu untuk seluruh dunia, meskipun hal ini telah membuat Tiongkok berkorban secara besar-besaran.”

Inilah perang antara umat manusia dan virus jenis baru. Melindungi Wuhan, sama dengan melindungi Tiongkok bahkan seluruh dunia, “kesuksesan diumumkan setelah mencapai kemenangan penuh”.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 208 Views

Update
No Update Available
Related News
Buka situasi baru kerja sama dan menang bersama
Majalah Qiushi rilis artikel Xi Jinping
Leaders Talk: Wawancara khusus dengan Presiden Kongo (Brazzaville)
×