Minggu, 05 April 2020 22:30

Apa yang tersembunyi di balik peristiwa pemecatan Kapten Kapal Induk `Theodore Roosevelt`

Covid-19

Kapten Kapal Induk USS “Theodore Roosevelt” Brett Crozier baru-baru ini dipecat gara-gara mengirim surat kepada atasan Angkatan Laut AS terkait adanya wabah COVID-19 di kapal induk sementara meminta pihaknya mengambil aksi melindungi kesehatan kru kapal induk.. Berdasarkan nilai-nilai Amerika, Crozier patut disebut sebagai pahlawan karena dia ingin menyelamatkan jiwa ribuan tantara. Namun si pahlawan itu malah menderita hukuman yang tidak selayaknya. Jadi apa yang tersembunyi di balik peristiwa ini?

CNN melaporkan, di kapal induk USS Theodore Roosevelt sudah dlaporkan 137 kasus positif COVID-19, angka ini mencapai 10 persen jumlah terkonfirmasi tentara AS. Yang lebih menyindirkan ialah pihak militer AS malah memecat Crozier dengan alasan dia “kurang mampu mengambil keputusan”. Tindakan penimpaan kesalahan tersebut menggemparkan masyarakat AS. Mantan Wakil Presiden AS Joseph Robinette Biden mengkritik bahwa keputusan pemecatan Crozier sama dengan menembak pembawa pesan.

Para analis berpendapat, dapat ditinjau bahwa setidaknya ada tiga makna di balik perisitwa pemecatan kapten kapal induk tersebut.

Pertama, inilah hukuman terhadap aksi “pembocoran” Crozier. Sejak wabah merebak, pencegahan wabah AS selalu dikritik, masyarakat AS tidak puas atas terlalu lambatnya tindakan antisipasi pemerintah. Sedangkan surat Crozier kepada atasan AL telah dibuka oleh media. Nyata sekali telah mengumumkan kepada public tentang situasi wabah di kapal induk serta kurang mampunya antisipasi pihak militer. Langkah itu membuat atasan AL AS berada pada posisi pasif.

Kedua, Tentara AS ingin mencari kambing hitam untuk menimpakan tanggungjawab penularan virus di kapal induk itu kepada Crozier dirinya, agar terlepas dari label “gagal menyelesaikan masalah.

Ketiga, pihak militer berpendapat peristiwa pembocoran telah mempengaruhi kemampuan ancaman strategis dirinya, maka seharusnya memberikan hukuman agar orang lain tidak membuat kesalahan serupa.

Ketiga makna itu mencerminkan pikiran atasan AL AS sama dengan pkiran pemerintah AS. Mereka tidak buat apa-apa di bidang penanganan wabah, malah bermaksud menutup fakta kenyataan. Rakyat tidak akan melupakan bahwa Jauh pada Januari lalu, dokter AS Helen Chu sudah memperingatkan wabah yang akan merebak di dalam negeri AS. Dia menyerahkan hasil deteksi kepada badan pengawasan AS pada Februari lalu, tapi malah disuruh tutup mulut dan menghentikan deteksi. Sedangkan ketika kabar terbocor dan mengundang kritik masyarakat, mereka malah menimpa kesalahan kepada orang lain.

Kepada sejumlah tentara AS, bertindak sesungguhnya demi pertempuran melawan wabah yang bersangkutan dengan jiwa rakyat dan tentara AS.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 150 Views

Update
No Update Available
Related News
Kemanjuran dan keamanan vaksin buatan Tiongkok tak boleh dimungkiri
AS maling teriak maling?
Beberapa negara yang tuntut Tiongkok untuk ‘Terbuka’ malah batasi warga Tiongkok masuki wilayahnya
×