Selasa, 26 Mei 2020 23:28

Panglima TNI dampingi Presiden Jokowi tinjau persiapan penerapan prosedur `New Normal`

Covid-19

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan penerapan prosedur standar `New Normal` di sarana publik. Lokasi pertama yang dikunjungi Presiden Jokowi adalah di sekitaran Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (26/5/2020).

Dalam kegiatan ini turut hadir Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono, Asops Panglima TNI serta segenap pejabat TNI-Polri dan pemerintahan.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa terhitung mulai hari ini pengawasan dari anggota TNI dan Polri di sejumlah titik transportasi umum akan lebih ketat. Tidak hanya di Jakarta namun di provinsi lainnya juga khususnya dalam menjalankan hidup `New Normal`.

“Pagi hari ini saya datang ke Stasiun MRT dalam rangka memastikan bahwa mulai hari ini akan digelar oleh TNI dan Polri pasukan untuk berada di titik-titik keramaian dalam rangka, lebih mendisiplinkan masyarakat mengikuti protokol kesehatan sesuai PSBB,” terang Presiden Jokowi.

Di samping itu Panglima TNI menegaskan bahwa, “TNI dan Polri akan menggelar pendisiplinan protokol kesehatan untuk menyongsong kehidupan normal yang baru (new normal) di tengah pandemi Covid-19. Kegiatan pendisiplinan digelar serentak di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota,” ucap Panglima TNI.

Adapun obyek pendisiplinan protokol kesehatan dilakukan di tempat sektor kehidupan, seperti sarana transportasi massal, pasar, mal, tempat pariwisata dan lain sebagainya.

“Ada 1.800 obyek yang akan kita laksanakan pendisiplinan PSBB,” jelas Panglima TNI.

Lebih lanjut, Panglima TNI mengatakan, pada tahap pertama, aparat akan melaksanakan pendisiplinan di Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Gorontalo.

“Mudah-mudahan tahap pertama bisa berjalan baik akan kita atur mal yang kapasitas 1000 akan kita izinkan 500 saja dan kita awasi,” tandas Panglima TNI.

TNI-Polri akan menjaga fasilitas tempat-tempat keramaian untuk mendisiplinkan masyarakat agar aman dari penularan virus Corona (COVID-19).

Selain mal, TNI-Polri juga menjadi tempat yang akan dibatasi kapasitasnya. Panglima TNI mengatakan rumah makan dengan kapasitas 500 orang akan dibatasi hanya 200 orang saja.

Pendisiplinan aktivitas masyarakat di ruang publik juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Diharapkan masyarakat dapat tetap beraktivitas tapi tetap aman dari penularan COVID-19.

“Kerja sama TNI-Polri dan pemerintah daerah termasuk dengan Gugus Tugas, mudah-mudahan apa yang kita inginkan semua masyarakat tetap beraktivitas tapi aman dari COVID-19,” pungkasnya.

Pengawasan tersebut bentuk kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan akan lebih terjaga. Sehingga, mampu menurunkan kurva penyebaran COVID-19. (M.Solichin)

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 304 Views

Update
No Update Available
Related News
Kemanjuran dan keamanan vaksin buatan Tiongkok tak boleh dimungkiri
AS maling teriak maling?
Beberapa negara yang tuntut Tiongkok untuk ‘Terbuka’ malah batasi warga Tiongkok masuki wilayahnya
×