Rabu, 27 Mei 2020 02:00

Sejumlah tenaga medis RSUD Sumbawa diisolasi

Covid-19

Sebanyak 75 petugas medis di RSUD Sumbawa terpaksa menjalani isolasi. Pasalnya, mereka teridentifikasi kontak dengan pasien COVID-19 berumur empat tahun asal Kelurahan Seketeng dan pasien Obgyn asal Lunyuk yang hasil Rapid Testnya dinyatakan reaktif. Para petugas medis itu terdiri dari enam dokter spesialis, 10 dokter umum, sementara sisanya adalah perawat dan bidan.

Direktur RSUD Sumbawa, dr. Dede Hasan Basri mengatakan, 75 petugas medis yang diisolasi ini sudah dilakukan tes swab dan Rapid Test. Sebanyak 64 orang dites swab dan 11 orang di Rapid Test. Diisolasinya para petugas medis ini berawal dari ketidakjujuran keluarga pasien.

Saat datang ke RSUD melalui IGD, pasien balita ini mengeluh sakit perut dan didiagnosa mengalami gangguan usus. Pasien ini kemudian dirawat di Zaal Anak. Dalam perawatan muncul gejala ke COVID-19 karena pasien ini batuk, pilek dan sesak napas. Dan dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis sehingga mengarah ke COVID-19. “Belakangan barulah orang tuanya mengaku bahwa pasien tinggal serumah dengan pamannya yang baru pulang dari Jakarta. Saat itu juga balita ini dinyatakan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP),” ujar Dede. 

Setelah itu, pihaknya langsung merujuk pasien itu ke Mataram. Guna penanganan selanjutnya. Selain itu, petugas medis juga melakukan kontak dengan pasien Obgyn yang reaktif. Pasien ini datang ke RSUD berdasarkan rujukan praktik dokter spesialis. Dimana di dalam surat keterangannya direkomendasikan untuk dirapid test. Namun pasien ini datang ke Poli di RSUD. 

Setelah diperiksa, barulah diketahui ada rekomendasi untuk di Rapid Test. Saat itu juga diarahkan ke IGD untuk dirapid test. Hasilnya reaktif dan petugas yang kontak langsung diistirahatkan untuk diisolasi. Pada Selasa (26/5) pukul 13.30 WITA, hasil swab terhadap lima orang dokter spesialis sudah keluar. Terdiri dari tiga dokter spesialis anak, satu spesialis bedah dan satu spesialis kandungan. Dimana hasil swabnya dinyatakan negatif. “Sedangkan yang pasien reaktif, hasil swab pertama negatif. Kita tunggu swab yang kedua kalinya,” jelas Dede. 

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 361 Views

Update
No Update Available
Related News
Kemanjuran dan keamanan vaksin buatan Tiongkok tak boleh dimungkiri
AS maling teriak maling?
Beberapa negara yang tuntut Tiongkok untuk ‘Terbuka’ malah batasi warga Tiongkok masuki wilayahnya
×