Sukabumi – Ramdani (17), seorang pemuda yang terseret arus sungai Citarik, minggu (26/7) pagi tadi ditemukan jasadnya oleh tim SAR gabungan kurang lebih pada radius 10 meter dari lokasi kejadian.
Korban ditemukan di kedalaman 5 meter dalam keadaan meninggal dunia sekitar pukul 10.30 WIB melalui proses penyelaman dan langsung dievakuasi menuju rumah duka yang tidak jauh dari lokasi kejadian. ”Korban kita temukan setelah dilakukan pencarian pada hari kedua pagi tadi, saya mewakili pemerintah mengucapkan turut berbelasungkawa kepada keluarga korban atas musibah yang menimpa diri korban.” Ungkap Hendra Sudirman, S.E., M.Si., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR.
Beliau juga mengucapkan terima kasih atas upaya maksimal yang dilakukan oleh tim SAR gabungan dalam rangka pencarian terhadap korban hingga akhirnya ditemukan. Sebelumnya pagi tadi pesonil SAR gabungan melakukan pencarian pada hari kedua dengan membagi area menjadi 3 (tiga) dimana SRU pertama melakukan Penyisiran menggunakan Perahu Karet dari lokasi kejadian sejauh 2 KM, kemudian SRU kedua melakukan pencarian secara visual sepanjang pinggir sungai dari lokasi kejadian sejauh 1 KM, dan SRU Ketiga melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian.
Diketahui korban yang bernama Ramdani (17) tenggelam pada sabtu (26/7) sekitar pukul 06.45 WIB ketika sedang berenang bersama teman-temannya di Sungai Citarik, Desa Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Tiba-tiba beberapa waktu kemudian korban terseret arus sungai Citarik karena arus pada saat itu cukup deras, sempat ditolong oleh rekannya tetapi akhirnya korban terlepas dan menghilang.
Operasi SAR gabungan pada pagi ini melibatkan puluhan personil yang terdiri dari Pos SAR Sukabumi, Polsek Cikidang, Koramil Cikidang, Muspika Cikidang, Damkar Kab.Sukabumi, Puskesmas Cikidang, P2BK Cikidang, Pemandu Wisata Citarik, Arung Jeram Cikidang, Boboko Adventure Cikidang, PHBS Cikidang, RAPI Cikidang, PERBAKIN, Pramuka Peduli Sukabumi, ACT MRI Sukabumi, KPG Suci, IEA Sukabumi, Bravo, dan masyarakat setempat.
