Rabu, 02 September 2020 05:02

522 Tahun Kuningan: Arya Kamuning Rapih Winangun Kartaraharja

Yang Unik

Pagi itu cuaca cerah, angin bertiup sepoi-sepoi di pendopo keraton Pakungwati, Cirebon dengan iringan gending gamelan mendayu-dayu.

Seorang pria muda duduk bersila tepat di hadapan singgasana Sultan. Wajahnya tampak tegang sekaligus menyimpan bahagia. Di kanan dan kirinya berjejer Menak (ningrat) yang dikawal para prajurit.

Tak lama kemudian muncul Sinuhun sambil tersenyum lalu duduk di peraduannya. Sontak seisi ruangan memberi salam kehormatan.

'Hari ini aku penuhi janji kepada anakku, Arya Kamuning. Aku angkat engkau bertahta di Kuningan dengan gelar Sang Adipati', kata Sunan Gunung Jati".

Mungkin begitulah suasana 'pelantikan' Adipati Kuningan pada 522 tahun lalu.

Konon, peristiwa penting ini terjadi pada 14 Suro tahun setempat yang bertepatan dengan 1 September 1498. Menurut 'mbah Google tanggal tersebut adalah hari Sabtu.

Saat itu, Kuningan merupakan bagian dari wilayah Kesultanan Pakungwati, Cirebon pimpinan Sunan Gunung Jati.

Arya Kamuning alias Suranggajaya alias Bratawiyana ialah anak Ki Gedeng Luragung.

Menurut cerita lisan, ia menjadi anak angkat Sunan Gunung Jati untuk 'mengobati' kesedihan istrinya yang mengalami keguguran.

Mengenai cerita seputar kelahiran Arya Kamuning

Selepas pelantikan, Arya Kamuning yang menunggangi kuda putih, Si Windu bergegas kembali ke Luragung. Sang Adipati ditemani Ewangga yang kemudian hari menjadi Panglima Perang-nya.

Mula-mula Sang Adipati menggabungkan Luragung dengan Kajene menjadi satu yakni Kuningan.

Lalu ia membangun kekuatan militer yang cinta damai khususnya pasukan berkuda atau "kavaleri".
.
Nah dengan pasukan inilah, Keadipatian Kuningan banyak membantu Sunan Gunung Jati dalam penyebaran ajaran Islam terutama wilayah selatan Priangan seperti Ciamis, Tasikmalaya, Banjar, Pangandaran, dan Garut.
.

favorite 2 likes

question_answer 0 Updates

visibility 1207 Views

Update
No Update Available
Related News
Bunga tunggal terbesar di dunia
Warga Perumahan Bukit Rivaria Bentuk Forum Komunikasi Warga Rivaria
Terharu, seorang prajurit perbatasan mengadzani kelahiran putrinya via video call
×