Sabtu, 26 September 2020 01:12

Sekjen PBB: Perpecahan tidak baik bagi siapa pun

Luar Negeri

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres hari Selasa (22/9) mengadakan pembahasan dengan pemimpin berbagai negara secara virtual. Cara ini merupakan pertama kali. Guterres menyatakan, berbagai negara seharusnya dengan sekuat tenaga menghindari pecah belah dan konflik.

Pada 22 September, debat umum Sidang Majelis Umum PBB Ke-75 dimulai di markas besar PBB. Debat umum adalah panggung penting bagi anggota negara mengadakan kegiatan diplomatik, PBB akan mengadakan serangkaian pertemuan senior di sela-sela debat umum. Terpengaruh pandemi Covid-19, tahun ini sidang diadakan secara online, pemimpin-pemimpin berbagai negara berpartisipasi dalam sidang ini dengan laporan video yang direkam sebelumnya. Sekjen Guterres menyatakan, sidang tahun ini sangat berbeda dengan sidang sebelumnya.

SMU: AS Timpakan Kesalahan, Tiongkok Imbau Tingkatkan Kerja Sama

Menurut data yang diumumkan Universitas John Hopkins 22 September, jumlah kematian karena virus corona di AS telah melampaui 200 ribu orang. Selama debat umum SMU, pemimpin AS terus menyebarkan kebohongan tanpa mengindahkan kenyataan demi tujuan politik dirinya sendiri.

Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB Zhang Jun menyatakan, kecaman AS terhadap Tiongkok tidak beralasan, Tiongkok dengan teguh menentang dan menolak. “Dewasa ini, dunia lebih membutuhkan solidaritas, bukan konfrontasi. Kita perlu meningkatkan saling kepercayaan, bukan menyebar virus politik. Fakta sudah membuktikan, unilateralisme dan hegemonisme pasti akan gagal.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin menunjukkan, AS berkali-kali memfitnah Tiongkok dengan masalah wabah, tujuannya ialah menimpakan kesalahannya yang gagal melawan wabah kepada negara lain. Intriknya pasti akan sia-sia belaka. AS menyerang dan menarik diri dari WHO, mengancam kerja sama penanggulangan wabah, tidak hanya memberi kerugian bagi seluruh dunia, tapi juga menjadikan rakyat AS sendiri menelan buah pahit. Yang harus dilakukan AS sekarang ialah, menghentikan manipulasi politik dan politisasi wabah, bersama masyarakat internasional melawan pandemi,. “Kami mengusulkan AS menghentikan intrik politik, mengelakkan unilateralisme, dan memikul tanggung jawab terhadap dunia.”

Menurut Reuters, ketika AS keluar dari Perjanjian Paris, Rencana nuklir Iran, Dewan Pengurus HAM PBB serta WHO, Tiongkoklah yang menjadi pendukung teguh multilateralisme.

Pemimpin Mancanegara Dukung Kerja Sama Internasional

Presiden Indonesia Joko Widodo Selasa lalu (22/9) menyatakan, berbagai negara harus berupaya bersama untuk menghadapi wabah virus corona, jika konflik geopolitik meningkat, hal itu akan merusak perdamaian dan stabilitas di seluruh dunia. Satu-satu caranya untuk menangani covid-19 adalah kerja sama bersama antar negara. Perpisahan tidak akan menguntungkan siapa pun.

Presiden Rusia Vlatimir Putin menyatakan, menghadapi wabah virus corona, berbagai negara harus mementingkan peranan WHO dan meningkatkan koordinasi dan kerja sama.

Perpisahan tidak berguna bagi siapa pun, Antonio Gutterres mendesak berbagai negara meningkatkan kerja sama internasional.
Gutterres menyatakan, dunia kita tidak akan tahan perpisahan antara Tiongkok dan AS, konflik teknologi dan ekonomi antar negara mungkin akan berubah menjadi konflik geostrategi dan militer, harus dengan segala tindakan menghindarkan terjadinya keadaan serupa.

Gutterres menekankan harus memelihara solidaritas komunitas internasional. Ia mendesak para anggota negara PBB berhati-hati di hadapan virus corona. Ia berpendapat, wabah menonjolkan kelemahan dan ketidaksetaraan dunia, dan mengakibatkan krisis kesehatan publik yang belum pernah terjadi dalam sejarah dan kerugian ekonomi terserius sejak depresi besar. Ia menyerukan penanganan wabah berdasarkan sains dan bertolak dari kenyataan. Di dunia yang saling koneksi, kita harus mengetahui satu teori yang sederhana yakni solidaritas sama dengan membantu diri sendiri. Jika tidak mengetahui hal ini, semua orang akan terluka.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 108 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping memimpin simposium mengenai pendorongan pembangunan Tiongkok barat di era baru
Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Tiongkok
Xi Jinping inspeksi Taman Pusat Logistik Internasional Chongqing
×