Memprihatinkan, di tengah PSBB tahap 2 yang diterapkan Pemkot Depok, Jawa Barat, tawuran pelajar justru pecah dan menewaskan satu pelajar SMK kelas 10.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (1/10) sore kemarin, sekira pukul 16.30 WIB. Diketahui oleh saksi mata disekitar TKP, Jalan Mangga Raya, tepatnya di depan Masjid Nurul Islam, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok.
Beberapa pelajar tampak kabur dengan menggunakan sepeda motor dari arah Lembah Gurameh menuju arah timur, namun nasib nahas pada Afandi (15) seorang pelajar kelas 10 salah satu sekolah SMK di Jalan Tanah Baru, Beji Depok, tertinggal teman-temannya. Korban jatuh dan langsung dibacok oleh para rivalnya sesama pelajar.
Melihat korban tersungkur dan tak bergerak, pelaku langsung tancap gas ke arah Jalan Nusantara, namun 2 pelajar dari kelompok pembacok tertinggal dan berhasil diamankan oleh warga dan Pokdarkamtibmas Bhayangkara Sub Sektor Depok Jaya.
Anggota Kepolisian dari Reskrim Polsek Pancoran Mas dan INAFIS Polres Metro Depok, yang tiba di TKP beberapa menit setelah kejadian mendapatkan korban telah tewas dengan luka bacok di bagian leher sepanjang kurang lebih 10 cm.
Menurut Kasatreskrim Polres Metro Depok, Kompol Wadi Sabani yang langsung turun di TKP menjelaskan, dalam peristiwa tawuran pelajar di saat PSBB baru ini terjadi, korban menderita luka bacok pada bagian leher, dan bagian kepala belakang, luka di bagian leher inilah yang membuat korban tewas di TKP akibat kehabisan darah.
Dua pelajar berhasil diamankan di Polsek Pancoran Mas Depok beserta barang bukti, satu sajam jenis clurit, satu hp milik korban, dan satu unit sepeda motor matic jenis Mio bernopol B-3605-EEH yang digunakan oleh kelompok pelajar penyerang.
Kapolsek Pancoran Mas Depok, Kompol Tri Harijadi mengatakan, meski statusnya sebagai pelajar, para pelaku tetap akan diproses sesuai hukum yang berlaku, sementara 3 pelaku yang kabur tetap dilakukan pengejaran untuk memastikan motif tawuran pelajar di saat PSBB berlangsung di Kota Depok.
