Kamis, 22 Oktober 2020 19:17

Asal-usul 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional

Pendidikan

Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Hari ini, Kamis (22/10/2020) bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional. Hari yang merupakan pengakuan pemerintah terhadap peran santri dalam meraih kemerdekaan Indonesia,

Hari Santri Nasional ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo, pada tanggal 22 oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta. Peringatan Hari Santri Nasional, bertujuan menyemarakkan semangat para santri atas jihad para ulama’ saat merebut kemerdekaan,

Santri adalah sebutan para pelajar yang belajar di pondok pesantren dan berguru pada para kiai. Kata santri tidak bisa dipisahkan dari kemerdekaan Indonesia. Sejarah mencatat bahwa santri mempunyai peran penting dalam tegaknya bangsa Indonesia.

Di antaranya saat menjelang kemerdekaan, para santri melakukan perjuangan dengan bergabung dengan pejuang dari berbagai daerah, bersatu melawan penjajah. Para santri menyatukan kekuatan di tempat terpencil dan mengajarkan arti kemerdekaan yang harus diperjuangkan.

Peristiwa perjuangan Bung Tomo, Jenderal Sudirman, Bung Karno, dan tokoh-tokoh lainnya, saat akan mengambil keputusan yang berhubungan dengan bangsa dan negara, senantiasa sowan kepada KH Hasyim Asy’ari. Ini menunjukkan bahwa peran para pejuang juga sangat erat hubungannya dengan ulama.

Mengapa Hari Santri jatuh pada 22 Oktober? Merujuk pada peristiwa besar di Surabaya, saat para pejuang bangsa melawan kolonialisme. Hari itu ditetapkan sebagai “Resolusi Jihad fi Sabilillah”. PBNU mengajak konsul NU di seluruh Jawa Madura untuk membahas kewajiban jihad bagi umat islam untuk memperjuangkan dan mempertahankan Tanah Air.

Resolusi yang bunyinya antara lain,,“bahwa setiap orang islam dihukumi fardhu ain untuk menolak serta melawan penjajah, baik laki laki, perempuan, anak-anak, bersenjata ataupun tidak bagi yang berjarak 94 km dari tempat musuh,

Seruan dari mulut ke mulut, masjid ke masjid itu disambut sukacita oleh penduduk Surabaya. Sejak September sampai Oktober bangsa Indonesia terus meraih kemenangan atas sisa sisa tentara Jepang. Dengan tegas para pejuang Surabaya menolak kehadiran sekutu yang sedang mengurusi masalah internal serta tawanan perang Jepang.

Hingga pekan kedua Oktober, Presiden Soekarno mengirimkan utusan menemui KH. Hasyim Asy’ari di pesantren Tebuireng, karena belum ada pengakuan satu pun dari negara lain atas kemerdekaan Indonesia. Provokasi Belanda yang disebar di seluruh dunia, yakni bahwa Indonesia hanya negara boneka bikinan Jepang.

Bung Tomo yang selalu menyerukan resolusi jihad di setiap pidatonya, memicu semangat para pejuang saat pasukan Inggris menurunkan pasukannya. Pertempuran pun berlangsunbg dan terus berlanjut dari 26, 27, 28, 29 Oktober 1945. Pertempuran yang meletus selama empat hari itu, lantaran seruan resolusi Jihad PBNU yang dideklarasikan pada 22 Oktober 1945. Inilah yang menjadi latar belakang peringatan Hari Santri Nasional. Sejarah bangsa Indonesia yang tak lepas dari peran ulama dan para santri.

favorite 1 likes

question_answer 0 Updates

visibility 393 Views

Update
No Update Available
Related News
Bekerja sama dengan Unila, DPC Peradi SAI Lampung, kembali adakan PKPA ke-3
Dubes Fadjroel Meresmikan PPI Kazakhstan
Penerimaan Mahasiswa Baru: Desain Komunikasi Visual Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (DKV-ISTA) Jakarta
×