Minggu, 15 November 2020 02:17

Komunikasi antara Tiongkok dan Indonesia di berbagai bidang tak terhambat wabah Covid-19

Luar Negeri

Tahun ini genap 70 tahun penggalangan hubungan diplomatik Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Indonesia. Karena adanya pandemi Covid-19, tak dapat diadakan kegiatan perayaan dalam bentuk “party” yang ramai, namun, komunikasi timbal-balik yang erat di antara kedua negara di berbagai bidang merupakan hadiah ulang tahun yang terbaik.

Hubungan baik antara negara padahal mengandalkan hubungan persahabatan antara rakyat. Saling percaya politik kedua negara kini telah mencapai level tertinggi dalam sejarah, pertukaran ekonomi dan dagang serta hubungan antar masyarakat juga adalah sangat penting. Orang Tiongkok selalu bilang “solusi pasti lebih banyak daripada masalah”. Tak usah takut akan pandemi, asal kita dengan memakai masker tetap dapat secara aman melakukan perdagangan dan komunikasi kebudayaan melalui ponsel, bahkan hubungannya menjadi lebih erat daripada waktu dulu.

Baik dalam “promosi daring” di Canton Fair, maupun Ekspo Impor Internasional Tiongkok (CIIE) ke-3 yang baru ditutup, Indonesia tak pernah absen dalam even perdagangan penting yang disponsori Tiongkok. Selama CIIE kali ini, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Jauhari Oratmangun telah menyaksikan penandatanganan surat kesepakatan (LOI) pihak Indonesia dengan 5 perusahaan Tiongkok yang akan membeli komoditas senilai 8,3 triliun Rupiah dari Indonesia. Di luar event-event besar itu, perdagangan Tiongkok-Indonesia juga tetap diadakan dengan bertertib.

Sebuah perusahaan pengolahan sarang walet Tiongkok tidak hanya mengajak Duta Besar Indonesia ke acara live streaming untuk mempromosi sarang walet asal Indonesia, dan juga dengan disaksikannya menandatangani surat kesepakatan pembelian bahan mentah sarang walet dari Indonesia untuk tahun depan. Tahun 2021, jumlah penggunaan bahan mentah sarang walet yang diimpor dari Indonesia oleh perusahaan Tiongkok itu diperkirakan akan menjadi 1,45 kali lipat daripada tahun ini. Hubungan bisnis yang lancar pasti akan menghasilkan persahabatan yang tulus.

Sesudah mendengar keadaan pandemi Covid-19 di Indonesia, perusahaan Tiongkok itu segera beraksi untuk mengumpulkan 100 ribu masker dalam 5 hari saja untuk disumbangkan kepada Indonesia. Wabah tak dapat menghambat persahabatan malah memungkinkan hubungan antara kedua negara menjadi lebih erat. Selama masa penanggulangan pandemi, tak pernah berkurang sedikitpun kegairahan masyarakat kedua negara untuk menyampaikan ucapan selamat atas 70 tahun penjalinan hubungan diplomatik bilateral.

Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia dan Foreign Policy Community of Indonesia bersama-sama mensponsori kompetisi video pendek yang mengangkat tema “Cerita Tiongkok-Indonesia pada Era Baru” kepada masyarakat Indonesia. Kompetisi itu langsung mengumpulkan 488 karya ciptaan. Para partisipan yang berbeda usianya membawakan karya ciptaan yang beraneka-ragam. Totalnya 21 karya terpilih untuk memasuki babak final. Ada yang meninjau kembali sejarah pertukaran Tiongkok-Indonesia, ada yang bercerita tentang semangkuk mi, ada yang tentang investasi, ada pula yang berminat pada akupunktur. lukisan, wayang, potehi, lego, lagu ciptaan sendiri, tarian dan kungfu, semua karya sangat menarik dan unik.

Mari kita melihat pula keadaan di pihak Tiongkok. Kedutaan Besar Indonesia di Tiongkok pernah menyelenggarakan kompetisi nyanyian lagu Indonesia dalam bentuk rekaman video dengan dipartisipasi oleh 50 mahasiswa dan dosen jurusan bahasa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi Tiongkok. Partisipan top 10 mempertunjukkan nyanyian dalam bahasa Indonesia secara virtual. Karya Kesenian mereka sangat menyentuh hati. Nyanyi karaoke di rumah menjadi popular dalam kaum muda Tiongkok semasa penanggulangan wabah. Lagu “Xinlian” yang viral justru lagu Indonesia Pusaka edisi bahasa Mandarin.

Lagu-lagu Indonesia yang pernah populer di Tiongkok puluhan tahun yang lalu kini sangat disambut di luar dugaan. Padahal, tahun-tahun ini sering ada lagu Tiongkok dan lagu Indonesia menjadi popular di sosmed kedua negara. Misalnya, “Madu dan Racun” dan “Lagi Tamvan” yang sering terdengar dalam sosmed Tiongkok, dan Cinta Karena Cinta edisi Indonesia yang menjadi top 1 dalam tangga lagu Indonesia 2019. Baru-baru ini, Kedubes Tiongkok mensponsori lagi kompetisi nyanyian lagu Tiongkok kepada masyarakat Indonesia.

Pandemi Covid-19 memang menghantam perkembangan ekonomi dan masyarakt, akan tetapi, asal kita berkeinginan pasti dapat mengatasi dan mengalahkannya. Asal bersolidaritas, maka tiada bisnis dan pertukaran yang susah. Ketika wabah datang, kita saling menyumbangkan masker dan bekerja sama dalam litbang vaksin. Sesudah wabah berlalu, kita saling berkunjung, belajar bersama, menari dan menyanyi bersama. Pertukaran timbal-balik yang erat antara masyarakat di berbagai bidang adalah manifestasi terbaik hubungan antar negara besar.

Perdagangan dan kebudayaan antar-negara tak mungkin diputuskan oleh pandemi, lebih-lebih tak mungkin diputuskan oleh sejumlah kecil politikus dengan bertolak dari kepentingan drinya sendiri. Mendorong pertukaran DI berbagai bidang sesuai dengan keinginan rakyat seperti apa yang dilakukan pemerintah Tiongkok dan Indonesia itu baru sesuai dengan kecenderungan pembangunan dunia. Genap 70 tahun hubungan diplomatik Tiongkok-Indonesia adalah titik tolak baru, marilah kita berangkat lagi.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 165 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping memimpin simposium mengenai pendorongan pembangunan Tiongkok barat di era baru
Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Tiongkok
Xi Jinping inspeksi Taman Pusat Logistik Internasional Chongqing
×