Senin, 16 November 2020 23:31

Pembentukan zona dagang bebas terbesar di dunia merupakan kemenangan besar multilateralisme

Luar Negeri

Melalui 28 putaran perundingan resmi yang berlangsung selama delapan tahun, upacara penandatanganan Persetujuan Hubungan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) diadakan secara virtual pada hari Minggu kemarin (15/11). Dengan demikian, lahirlah zona dagang bebas yang berpopulasi terbesar, paling banyak anggotanya dan terbesar potensi perkembangan di dunia.

Penandatanganan RCEP tidak saja memperdalam pengintegrasian ekonomi regional dan menginjeksi dinamika ke dalam ekonomi dunia yang melesu, juga memanifestasikan keinginan keras negara-negara di kawasan itu yang mendukung multilateralisme dan perdagangan bebas. Hal ini membuktikan kepada dunia bahwa keterbukaan dan kerja sama barulah cara tepat untuk merealisasi saling menguntungkan dan menang bersama.

Akibat proteksionisme dan unilateralisme yang diupayakan sejumlah politikus AS, dan juga terganggu oleh epidemi COVID-19, ekonomi dunia menjadi lesu. Di latar belakang ini, penandatanganan RCEP berarti bahwa pasar Asia Timur yang dinamis dan potensi pertumbuhannya besar memberikan “suara memveto” yang tegas kepada arus berlawanan yaitu proteksionisme perdagangan, dan menambah kepercayaan perkembangan ekonomi global dan memperteguh keyakinan terhadap multilateralisme.

Sementara itu, penandatanganan RCEP akan mengembangkan sepenuhnya keunggulan para anggotanya, lebih lanjut melepaskan dinamika ekonomi dan potensi pertumbuhan di kawasan Asia Timur, dan menambah tenaga pendorong kepada pembangunan dan kemakmuran regional. Bagi Tiongkok, penandatanganan RCEP telah menunaikan komitmenTiongkok untuk terus menjalankan keterbukaan kepada dunia luar. Dengan peluang penandatanganan RCEP, Tiongkok akan lebih baik mengembangkan keunggulan pasar super besar dan potensi kebutuhan domestik, mendorong keterbukaan yang berlevel tinggi, dan berbagi lebih banyak profit pembangunan dengan dunia.

Seiring dengan perkembangan globalisasi, di dunia ini berbagai negara telah menjadi saling mengandalkan, meskipun kadang-kadang mengalami arus berlawanan. Penandatanganan RCEP sekali lagi membuktikan apa yang disebut “lepas kaitan ekonomi dan perdagangan” tidak sesuai dengan keinginan masyarakat internasional, sementara multilateralisme dan perdagangan bebas barulah jalan benar.

favorite 2 likes

question_answer 0 Updates

visibility 272 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping memimpin simposium mengenai pendorongan pembangunan Tiongkok barat di era baru
Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Tiongkok
Xi Jinping inspeksi Taman Pusat Logistik Internasional Chongqing
×