Pihak Tiongkok mutlak tidak akan menempuh jalan lama sejarah dan tidak akan mengupayakan lepas kaitan atau lingkaran kecil yang mengucilkan diri. Demikian kata pemimpin tertinggi Tiongkok Xi Jinping dalam pidatonya di depan Dialog CEO APEC hari Kamis.
Xi Jinping sekali lagi menekankan, Tiongkok membentuk pola baru pembangunan dan itu mutlak bukan sirkulasi tunggal di dalam negeri yang tertutup, melainkan sirkulasi ganda di dalam dan luar negeri yang terbuka dan saling mendorong. Ia secara sistematis menjelaskan bagaimana pola baru pembangunan Tiongkok menyejahterakan dunia dari tiga sudut yaitu pasar, keterbukaan dan kerja sama, dan telah memberikan jawaban yang jelas bagi dunia untuk mengenal pembangunan Tiongkok.
Apa yang akan dilakukan Tiongkok dan apa yang akan didatangkan Tiongkok kepada dunia? Ini merupakan masalah yang mengundang perhatian dunia pada saat khusus wabah Covid-19 mendorong evolusi cepat perubahan yang tiada taranya sebelumnya di dunia. Xi Jinping dalam pidatonya memberikan jawaban yang jelas: membentuk pola baru pembangunan merupakan pilihan strategis yang diambil Tiongkok dengan berpihak pada tahap perkembangan dan syarat perkembangannya sendiri dan mempertimbangkan sepenuhnya globalisasi ekonomi dan perubahan iklim ekstern.
Xi Jinping dengan data kongkret dan bukti yang kaya membentangkan titik tolak utama pembentukan pola baru pembangunan dari tiga segi yaitu memperluas kebutuhan domestik, mendorong inovasi iptek dan memperdalam reformasi secara berkelanjutan, dan memungkinkan dunia mengenal secara mendalam bagaimana Tiongkok mendorong strategi penting tersebut.
Prosefor Universitas Surrey Inggris Xiong Yu berpendapat, dalam lingkungan internasional yang rumit, Tiongkok dengan tepat menguasai situasi desawa ini dan dengan jelas mengadakan pengaturan terhadap perkembangan ekonomi ke depan dan dengan kuat menambah keyakinan berbagai kalangan terhadap prospek perkembangan ekonomi Tiongkok.
Kenyataan telah membuktikan, meski menghadapi arus balik, kecenderungan globalisasi ekonomi tak terubah dan negara manapun sulit melakukan pembangunan dengan menutup pintu. Pola baru pembangunan Tiongkok tidak saja bertolak dari kebutuhan dirinya sendiri dan juga akan dengan lebih baik menyejahterakan rakyat berbagai negara. Untuk menciptakan masa depan yang lebih indah bagi Asia Pasifik bahkan seluruh dunia, Tiongkok selalu bersikap sungguh-sungguh dan melaksanakan apa yang dikatakan.
