Rabu, 25 November 2020 03:47

Pembangunan adalah kunci penyelesaian masalah kemiskinan

Ekonomi

Terpengaruh pandemi COVID-19 yang mewabah di seluruh dunia, ekonomi dunia berpotensi mengalami kemerosotan drastis. Menurut prediksi Bank Dunia, tingkat kemiskinan ekstrem global pada tahun 2020 bakal mengalami kenaikan yang pertama kali selama 20 tahun terakhir. Diperkirakan sebanyak 150 juta orang di dunia terancam kembali jatuh miskin karena imbas wabah virus corona.

Menghadapi situasi yang serius dewasa ini, Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan pidato tentang pembangunan berkelanjutan dan menegaskan bahwa “pembangunan adalah kunci umum bagi penyelesaian masalah kemiskinan”.
Saat berbicara di pertemuan sesi kedua KTT ke-15 G-20 yang digelar secara virtual pada 22 November lalu, Xi Jinping meminta perlunya menempatkan agenda pembangunan pada posisi yang lebih menonjol dalam kerangka kebijakan makro global.

Ia mengajukan “teori memprioritaskan pembangunan”, “kebijakan yang komprehensif dan seimbang” serta “membina iklim ekonomi internasional yang kondusif”. Pandangan yang menjangkau jauh tersebut telah memberikan solusi dan resep yang khasiat untuk memecahkan kesulitan dalam proses pembangunan global.

Di mana ada kesulitan, di situ pula harus berpegang teguh arah perkembangan. Bagi negara-negara berkembang lainnya, Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB seharusnya dijadikan pedoman dan panduan yang memimpin mereka mengatasi kesulitan dan kemiskinan.

Berbekal teori masih tidak cukup dan harus dibarengi aksi pragmatis yang dapat dilakukan serta-merta. Tiongkok telah mengajukan serangkaian usul tentang pengentasan kemiskinan secara global, termasuk memberikan dukungan pendanaan seperlunya kepada negara-negara berkembang, mendorong pembangunan infrastruktur dan konektivitas, mengurangi pagar perdagangan dan mengoptimalkan peranan ekonomi digital dalam pengentasan kemiskinan.

Pada 23 November 2020, semua kabupaten yang sebelumnya dilabeli kabupaten miskin dicabut dari daftar kabupaten miskin. Ini menandai Tiongkok akan 10 tahun lebih awal mewujudkan target penghapusan kemiskinan absolut dan memasuki tahap pembangunan yang baru. Dengan demikian, Tiongkok akan dapat lebih baik membantu negara lain untuk meningkatkan pemberdayaan dirinya dalam proses pengentasan kemiskinan dan pembangunan kampung halaman yang indah.

favorite 1 likes

question_answer 0 Updates

visibility 234 Views

Update
No Update Available
Related News
Gembar-gembor tentang kelebihan kapasitas produksi Tiongkok tidak akan membuat AS lebih kuat
Petani kopi Indonesia belajar pengolahan biji kopi di Tiongkok
Serangkaian angka ini buktikan optimisme dunia terhadap ekonomi Tiongkok
×