Kamis, 26 November 2020 23:28

13 Monyet Hitam Sulawesi dilepasliarkan di TWA Gunung Ambang

Lingkungan

*Bolaang Mongondow Timur - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara dan Yayasan Masarang melepasliarkan 13 ekor Monyet Hitam Sulawesi yang juga disebut Yaki macaca nigra di kawasan konservasi TWA Gunung Ambang Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur pada (25/11) setelah melalui proses rehabilitasi di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki.

Pelepasliaran ini dilakukan secara langsung oleh VP CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero), Arya Dwi Paramita, Kepala BKSDA Sulut, Ir. Noel Layuk Allo MM, Camat Kecamatan Modayag, Sudikromo, Ketua Yayasan Masarang, Hasudungan Pakpahan serta Manajemen Pertamina Geothermal Energy Area Geothermal Lahendong dan Integrated Terminal Bitung Pertamina Regional Sulawesi.

Momen Pelepasliaran Yaki ini menjadi rangkaian dari Hari Ulang Tahun (HUT) Pertamina ke-63 serta peringatan Hari Cinta Puspa Satwa Nasional yang jatuh pada tanggal 5 November silam.

Arya Dwi Paramita mengatakan Program CSR Konservasi Yaki merupakan program CSR Integrated Terminal Bitung Pertamina Regional Sulawesi dan PGE Area Lahendong yang sudah berjalan dari tahun 2017.

“Program CSR Pertamina terdiri dari 4 pilar yaitu salah satunya adalah konservasi keanekaragaman hayati yang masuk pada pilar Pertamina Hijau. Hal ini merupakan wujud kepedulian perusahaan kepada pelestarian flora dan fauna, di mana saat ini Pertamina memiliki 55 program konservasi sejenis yang dilaksanakan oleh unit operasi Pertamina di seluruh Indonesia. Tentunya jenis flora dan fauna endemik menyesuaikan kondisi wilayah masing-masing baik secara geografis wilayah maupun lokasi operasional bisnis Pertamina,” terangnya.

Pada konservasi Yaki ini, Pertamina memberikan dukungan berupa dukungan pembibitan pohon pakan alami yaki, dukungan medical check up untuk animal keeper untuk meminimalisir risiko zoonosis serta pembuatan kandang habituasi untuk Pelepasliaran Yaki di Gunung Ambang.

Selain itu, Pertamina bersama Yayasan Masarang memberikan edukasi kepada masyarakat melalui program Tasikoki Conservation Camp dan Pendidikan Konservasi serta sosialisasi ke sekolah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam melindungi satwa langka.

“Tahun lalu, Pertamina menyelenggarakan event tahunan Eco Run sebagai kegiatan charity menjelang HUT Pertamina dalam bentuk event berlari yang hasil donasinya diberikan untuk kepedulian kepada lingkungan, salah satunya yaitu donasi untuk konservasi monyet Yaki yang saat itu menjadi maskot tema tahunan. Kegiatan tersebut berhasil menggalang donasi hingga 400 juta. Sehingga, total bantuan CSR pertamina untuk mendukung konservasi Yaki sejak tahun 2017 hingga sekarang yaitu sebesar 550 juta,” tambahnya.

Adapun hasil penggalangan donasi dari kegiatan Eco Run dimanfaatkan untuk program pemeriksaan Yaki untuk dilepasliarkan, program pelepasliaran, program edukasi, pemugaran kandang dan penyediaan peralatan medis klinik.

“Sebagai salah satu contoh Konservasi Yaki ini, kita berharap dapat menciptakan ekosistem konservasi yang terintegrasi. Lokasi pelepasliaran Desa Liberia Timur, Kec. Modayang, Kab. Bolaan Mongondow Timur kami berikan bantuan Bina Lingkungan Bibit dan Pupuk senilai Rp50 juta kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Belerang, Desa Liberia Timur. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) nomor 8 yaitu menciptakan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi. Sehingga, program ini dapat memberikan lebih banyak multiplier effect secara berkelanjutan kepada masyarakat sekitar,” ujar Arya.

Pertamina sebagai korporasi yang menjunjung tinggi prinsip Environmental Social Governance (ESG) menerapkan praktik-praktik penyelamatan lingkungan yang dikombinasikan dengan pemberdayaan masyarakat disaat yang bersamaan.

favorite 3 likes

question_answer 0 Updates

visibility 1120 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping: Hendaknya seluruh masyarakat praktikkan konsep “air jernih dan gunung hijau adalah Gunung Emas dan Gunung Perak”
Kisah Xi Jinping pimpin pembangunan peradaban ekologis Tiongkok
Niat politikus Jepang yang ingin mengaburkan rencana pembuangan air limbah nuklirnya ke laut kembali sia-sia
×