Minggu, 21 Pebruari 2021 21:12

AS hendaknya ambil aksi riil setelah kembali ke Perjanjian Paris

Luar Negeri

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken Jumat lalu(19/2) mengatakan, AS resmi bergabung kembali dalam Perjanjian Paris terkait penanganan perubahan iklim.
Sebagai negara besar emisi gas rumah kaca di dunia, AS mengundur dari perjanjian tersebut pada akhir tahun 2020 dengan alasan perjanjian ini meningkatkan beban keuangannya dan ekonominya. Aksinya dengan serius mengurangi efek penerapan Perjanjian Paris sebagai hasil kesepahaman multilateralisme, sedangkan AS juga memikul akibat kebandelannya. Di latar belakang ini, kembalinya AS ke Perjanjian Paris patut mendapat sambutan. Tetapi bagi AS, penuntasan lebih penting dari pada sikapnya.

Dalam situasi polarisasi politik AS dewasa ini, bagaimana mengubah slogan menjadi aksi, bagaimana mencegah perjanjian menjadi korban persaingan partai, bagaimana memelihara keberlanjutan kebijakan iklim AS, kesemua ini adalah masalah yang perlu diselesaikan oleh pemerintah Joe Biden.

Dilihat dari segi luar, masalah perubahan iklim dipandang oleh pemerintah Biden sebagai tindakan penting untuk membangun kembali daya pimpinan global AS, tapi ini tidak berarti AS tetap boleh seperti yang sudah-sudah sering melakukan pengeculian. Hanya meneruskan multilateralisme, barulah dapat mencapai menang bersama.

Selain itu, negara-negara industri jangan memandang masalah perubahan iklim sebagai tindakan untuk memperlambat perkembangan negara-negara berkembang, melainkan berdasarkan prinsip terkait Perjanjian Kerangka Perubahan Iklim PBB, meningkatkan intensitas di bidang pengurangan emisi gas rumah kaca, serta memberikan dukungan di bidang-bidang dana, teknologi dan pengembangan kapasitas kepada negara-negara berkembang siapa sebagai penderita perubahan iklim, supaya membentuk sistem pembenahan perubahan iklim yang baru.

Dinantikan AS benar-benar menyadari makna Perjanjian Paris bagi perkembangan berkelanjutan umat manusia, mengambil aksi sesungguhnya dan memberikan sumbangan positif demi penanganan perubahan iklim dan memikul tanggung jawab selayaknya sebagai ekonomi terbesar di dunia.

favorite 1 likes

question_answer 0 Updates

visibility 300 Views

Update
No Update Available
Related News
Tarik Jepang untuk bergabung, AUKUS tambah kesalahan yang telah dibuatnya
Xi Jinping temui Ma Ying-jeou beserta delegasinya
Xi Jinping: Bangsa Tionghoa telah menulis sejarah yang tak terpisahkan dari kedua tepi Selat Taiwan di sepanjang perjalanannya
×