Selasa, 23 Pebruari 2021 02:37

Mengenal pengentasan kemiskinan Tiongkok dari arahan Xi Jinping

Luar Negeri

Film dokumenter Pengentasan Kemiskinan produksi CMG baru-baru ini ditayangkan di layar televisi. Film mengisahkan proses pengentasan kemiskinan tepat sasaran dan pembangunan masyarakat sejahtera yang dipimpin oleh Komite Sentral PKT dan Presiden Xi Jinping.

Pengentasan kemiskinan yang berlangsung 8 tahun ini dipimpin langsung oleh Presiden Xi dan telah mencapai serangkaian hasil historis. Dalam proses itu, beliau sering kali memberikan arahan dengan mengutip alusi sastra klasikTiongkok. Pengarahan dari Xi Jinping tersebut sangat menginspirasikan dan melecut semangat seluruh masyarakat.
Pada 23 Juni 2017, ketika memimpin simposium tentang pengentasan kemiskinan, Xi Jinping mengutip pepatah “penyakit ada gejala dan akar” dari Huangdi Neijing atau Kitab Suci Kedokteran Huangdi, artinya penyakit terbagi menjadi "gejala" dan "akar". Kalau mengetahui hubungan keduanya dapat menangani pentyakit dengan benar dan relatif mudah, jika tidak memahami hubungan ini, akan didiagnosis dan diobati secara membabi buta.

Presiden Xi menunjukkan, “Bagi daerah yang sangat miskin serta kabupaten dan desa miskin, penyebab kemiskinan dan fenomenanya memiliki banyak kesamaan.” “Untuk mendorong pengentasan kemiskinan di daerah yang sangat miskin, perlu diidentifikasi penyebab utama yang mengakibatkan kemiskinan dan mengambil tindakan pengentasan yang tepat sasaran".

Dalam pidatonya, Presiden Xi mengadakan penelitian mendalam mengenai sebab dan fenomena di daerah kemiskinan.

“Kalau mengobati penyakit seharusnya mengenal akarnya.” Dalam masalah pengentasan kemiskinan, fenomana kemiskinan adalah "gejala", dan penyebab kemiskinan adalah "akar". Dalam memerangi kemiskinan, setelah penyebab kemiskinan diidentifikasi, baru dapat mewujudkan target pengentasan kemiskinan.

Tiongkok menyelesaikan target pengentasan kemiskinan pada tahun 2020 menurut jadwal. Keajaiban Tiongkok dalam sejarah pengentasan kemiskinan umat manusia ini tidak terpisah dari panduan dan arahan penting Presiden Xi yang selalu menggarisbawahi identifikasi penyebab kemiskinan dan penerapan kebijakan yang sesuai dengan kondisi masing-masing daerah miskin.

Pada 16 April 2019, ketika memimpin temu wicara di Chongqing, Presiden Xi mengutip kalimat dari karya filsafat zaman kuno Tiongkok bernama Huainanzi. Kalimat itu berbunyi: “Menang tidak sulit, yang sulit adalah mempertahankannya”. Kalimat atau pepatah tersebut memberi tahukan kita bahwa untuk mencapai kemenangan bukanlah hal yang paling sulit, yang lebih sulit adalah mempertahankan kemenangan dan mengkonsolidasikan hasil kemenangan.

Kampanye pengentasan kemiskinan memasuki tahap kunci pada April 2019. Xi Jinping menunjukkan, cara pengentasan kemiskinan tahap ini harus berbeda dengan tahap awal yang diatur secara menyeluruh dan tahap menengah di mana pengentasan dilaksanakan secara komprehensif. Hal yang paling penting pada tahap ini adalah mencegah kelalaian. Dengan mengutip kalimat ini Presiden Xi menekankan harus menindaklanjuti kebijakan pengentasan kemiskinan.

Tahun ini, sesudah mencapai kemenangan pengentasan kemiskinan, Tiongkok mulai mendorong kebijakan revitalisasi desa, ini adalah transfer historis titik berat pekerjaan “pertanian, pedesaan dan petani”. Tiongkok akan terus mengkonsolidasikan dan memperluas hasil pengentasan kemiskinan dengan pemberdayaan pedesaan.

Setelah mewujudkan tugas pengentasan kemiskinan, Tiongkok menetapkan masa transisi lima tahun untuk membantu kabupaten memperkokoh hasil pengentasan kemiskinan. Selama masa transisi ini, semua kebijakan bantuan akan dipertahankan atau ditindaklanjuti. Sementara itu, akan dilakukan penyesuaian kembali terhadap kebijakan bantuan yang sudah ada, secara bertahap mewujudkan transisi yang mulus dari pengentasan kemiskinan ke arah pemberdayaan pedesaan.

Di depan temu wicara pengentasan kemiskinan yang dipimpin Presiden Xi pada 6 Maret 2020 di Beijing, beliau mengutip kalimat klasik dari kitab Tiongkok kuno karya Zhuangzi, menunjukkan bahwa kalau melakukan suatu hal, biasanya sederhana dan halus pada tahap awal, tapi ketika sampai pada akhirnya, prosesnya sering berubah menjadi rumit, membuat rencana awal dan tujuan yang diharapkan untuk dicapai menjadi tugas yang kompleks dan sulit.

Tahun 2020 adalah tahun kunci untuk merealisasi masyarakat sejahtera dan pengentasan kemiskinan secara tuntas. Dengan mengutip kalimat klasik ini, Presiden Xi menekankan, semakin dekat dengan target, semakin pula diperlukan kesabaran dan ketabahan hati untuk mencapai kesuksesan terakhir.

Tiongkok merealisasi target pengentasan kemiskinan secara tuntas dan hasil historis dalam pembangunan masyarakat sejahtera pada tahun 2020. Pada tahun 2021, seluruh masyarakat Tiongkok akan berusaha keras untuk membangun bangsa dan tanah air yang berprospek lebih cerah.

favorite 1 likes

question_answer 0 Updates

visibility 292 Views

Update
No Update Available
Related News
Tiongkok percepat pembentukan Jaringan Transportasi Komprehensif Tiga Dimensi
Meningkatkan pelestarian bersama ekologi di Delta Sungai Yangtze
Anggota RCEP aktif berpartisipasi dalam CICPE
×