Selasa, 23 Pebruari 2021 23:19

Temu Wicara “Cerita Partai Komunis Tiongkok” digelar di Urumqi Xinjiang

Luar Negeri

Juru bicara Departemen Penghubung Internasional Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok Hu Zhaoming hari ini mengumumkan, temu wicara khotbah “Cerita Partai Komunis Tiongkok” yang disponsori bersama oleh Departemen Penghubungan Internasional Komite Sentral PKT dan Komite PKT Daerah Etnis Uighur Xinjiang kemarin (22/2) digelar di kota Urumqi, lebih dari 300 tamu asing dari sekitar 200 parpol luar negeri, lembaga internasional, lembaga sosial, media dan wadah pemikir dari 80 lebih negara berpartisipasi dalam temu wicara tersebut secara virtual.

Temu wicara kali ini bertema “Demi Kehidupan Indah Rakyat”, di mana telah membahas topik-topik seputar keselamatan dan kesehatan rakyat, pengentasan kemiskinan, reunifikasi bangsa, terutama telah memperkenalkan kisah-kisah nyata Komite PKT Daerah Otonom Uighur Xinjiang melaksanakan pedoman administrasi Xinjiang dan kebijakan Pusat PKT, memimpin rakyat berbagai etnis di Xinjiang berjuang dan bersatu padu demi menuju kehidupan indah.

Wartawan CGTN Minggu malam (21/2) telah mengikuti wawancara gabungan terhadap para pemimpin parpol dan penanggung jawab lembaga sosial, para hadirin dengan kenyataan yang mereka saksikan membantah dan mengkritik perbuatan hegemonis yang dilakukan sejumlah media dan negara Barat, sementara menilai positif kebijakan anti terorisme di Xinjiang, dan mengagumi prestasi yang dicapai perkembangan ekonomi dan sosial Xinjiang di bawah kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok.

Sekjen Partai Komunis Kurdish Irak Kava Mahmoud menyatakan, terorisme adalah musuh bersama sedunia, tindakan yang diambil pemerintah Tiongkok di Xinjiang adalah paling efektif. Kava pernah berkunjung ke Urumqi beberapa tahun lalu, dikatakannya, Tiongkok mempunyai dasar histori baik di bidang anti terorisme. Sejak didirikannya RRT pada tahun 1949, jaminan kebebasan beragama sudah dicantumkan dalam UU Dasar Tiongkok perdana, kemudian serangkaian UU turut dikeluarkan demi menjamin hak setara antara kaum penganut agama dan masyarakat yang tidak beragama. Sementara Tiongkok adalah negara yang memisahkan keagamaan dan pemerintahan, urusan agama tidak akan diintervensi oleh kekuatan politik di Tiongkok.

Ketua Partai Partriotik Turki Dogu Perincek menyatakan, dia sudah 5 kali berkunjung ke Xinjiang sejak tahun 1997, dan setiap kali dia telah menyaksikan Xinjiang yang baru. Dia tak pernah menyaksikan daerah mana pun di dunia yang lebih sukses dibandingkan Xinjiang di bidang globalisasi dan pembangunan budaya.

Sebagai wakil partai patriotik Turki, mereka sangat gembira telah melihat prestasi pembangunan Xinjiang. Prestasi yang dicapai Xinjiang tak hanya tercermin di bidang ekonomi tapi juga di bidang budaya. Selama kunjungannya di Turpan dan Ili Xijiang, dia menyaksikan budaya setempat dilindungi dengan baik.

Menanggapi kabar palsu dan kebohongan yang disebarkan sejumlah media Barat, Sekjen Asosiasi Persahabatan Sri langka-Tiongkok Rathindra Kuruwita menyatakan, media Barat adalah alat negara-negara Barat untuk melakukan hegemonisme, masyarakat hendaknya memahami niat dan tujuan mereka.

Media-media tersebut setiap hari menyebarkan kabar serupa untuk mempengaruhi pikiran rakyat di negara-negara berkembang. Seorang pejabat Nazi Jerman bernama Paul Joseph Goebbels pernah mengatakan, kebohongan jika diulangi seribu kali akhirnya akan menjadi kenyataan. Perbuatan yang dilakukan media Barat sama seperti Goebbels, dan bertujuan untuk memelihara kedudukan unggul ekonomi dan militernya.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 295 Views

Update
No Update Available
Related News
Tiongkok percepat pembentukan Jaringan Transportasi Komprehensif Tiga Dimensi
Meningkatkan pelestarian bersama ekologi di Delta Sungai Yangtze
Anggota RCEP aktif berpartisipasi dalam CICPE
×