Senin, 19 April 2021 02:09

Pernyataan AS terkait Hong Kong memutarbalikan fakta

Luar Negeri

Amerika Serikat Jumat lalu (16/4) mengeluarkan pernyataan, salah mengomentari keputusan adil Mahkamah Daerah Administrasi Khusus Hong Kong Tiongkok terkait banyak pelaku kerusuhan di Hong Kong, dan mengajukan tuntutan tidak rasional agar Tiongkok membebaskan penjahat terkait.

Pihak AS hendaknya menyadari, pernyataan yang memutarbalikkan fakta serta tingkah laku dirinya yang memaksa orang lain, justru membuktikan kejahatan mereka termasuk Lai Chee Ying yang “bersekongkol dengan kekuatan asing dan merugikan keamanan nasional”, sementara itu menandakan, pihak AS selalu melanggar hukum internasional, dengan seenaknya mengintervensi urusan intern Tiongkok. Tingkah lakunya adalah pemerasan terhadap ide-ide “kebebasan”, “demokrasi”, “perdamaian” dan “kehakiman”.

Dalam pernyataan AS itu, Lay Chee Ying, Martin Lee serta Albert Ho Chun-yan disebut sebagai “pemimpin golongan demokrasi”, pada kenyataannya mereka adalah perusak demokrasi Hong Kong. Apa yang disebut “Pertemuan damai” yang diikuti atau dikomando mereka sebenarnya adalah “perkumpulan ilegal” yang membikin kerusuhan di Hong Kong dan berencana memecah-belahkan negara.

Pengadilan Hong Kong memberikan keputusan adil dan menghukum terhadap pelaku kerusuhan Hong Kong itu, mencerminkan semangat tata hukum Hong Kong, juga adalah tanggapan terhadap tuntutan warga Hong Kong. Amerika menyebut dirinya sebagai “negara tata hukum”, tapi melanggar prinsip tidak mengintervensi urusan negara lain, dengan seenak hati mengintervensi pengadilan adil Hong Kong, bahkan menuntut membebaskan penjahat, inilah pemerasan keras terhadap semangat tata hukum.

Dari Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong yang dikeluarkan tahun lalu, sampai penyempurnaan sistem pemilihan Hong Kong pada tahun ini, kedua tindakan pemerintah pusat tersebut telah memungkinkan Hong Kong menjadi stabil kembali, kepentingan dari berbagai lapisan, kalangan dan aspek telah diwakili dalam sistem pengelolaan Hong Kong. Inilah otonomi tingkat tinggi yang diperlukan warga Hong Kong.

“Damai, Demokrat dan Bebas” adalah nilai pandang bersama umat manusia. Intinya hendaknya ditetapkan oleh seluruh dunia, bukan ditetapkan oleh Amerika sendiri. Pada kenyataannya, mayoritas mutlak negara di dunia tidak mengakui nilai AS adalah nilai internasional, juga tidak mengakui peraturan AS adalah peraturan internasional.

favorite 1 likes

question_answer 0 Updates

visibility 164 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping inspeksi Taman Pusat Logistik Internasional Chongqing
Xi Jinping kunjungi komunitas di Chongqing
Presiden Xi Jinping lakukan inspeksi di Chongqing
×