Selasa, 10 Agustus 2021 21:09

“Lebih bersolidaritas” hendaknya jadi kesepahaman pasca “olimpiade yang paling menantang”

Olahraga

Olimpiade Musim Panas ke-32 ditutup di Tokyo, Jepang pada 8 Agustus malam lalu. Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menilai Olimpiade kali ini adalah pekan olahraga yang paling menantang dan belum pernah ada sebelumnya, memberikan keyakinan serta harapan akan masa depan kepada rakyat sedunia.
Apa yang dikatakan Bach betul sekali.

Terpengaruh oleh pandemi Covid-19, Olimpiade ke-32 terpaksa ditunda satu tahun, akhirnya digelar dengan kondisi tanpa kehadiran penonton. Sementara itu, Olimpiade Tokyo juga merupakan Olimpiade pertama yang digelar setelah ditambahkannya kata “together” atau “bersolidaritas” dalam moto Olimpiade. Semua ini menjadikan pekan olahraga ini bersifat luar biasa, sehingga memberikan banyak kejutan dan pertimbangan kepada seluruh dunia.

Ditinjau dari aspek olahraga pertandingan, meskipun psikologi dan fisik para atlet dunia terpengaruh oleh pandemi Covid-19, tetapi akhirnya mereka dapat mengatasi kesulitan dan menampilkan kondisi pertandingan yang prima. Dari peringkat medali Olimpiade, masyarakat menyaksikan, total terdapat 93 kontingen memperoleh medali, di antaranya medali emas diperoleh oleh 63 kontingen, hal ini menandakan taraf pertandingan sedunia telah ditingkatkan secara menyeluruh.

Di antara para kontingen, Tiongkok mencapai prestasi luar biasa dengan memperoleh 88 medali, di antaranya 38 medali emas. Hal ini menunjukkan kemampuan komprehensif olahraga pertandingan Tiongkok semakin meningkat, pembangunan negara kuat olahraga mencapai keberhasilan, sementara itu juga menampilkan kekuatan Tiongkok kepada seluruh dunia, serta menunjukkan semangat Olimpiade dan semangat olahraga bangsa Tionghoa.

Ditinjau dari aspek ide Olimpiade, menjelang Olimpiade Tokyo, IOC menambahkan kata “together” dalam moto Olimpiade yang sebelumnya “Faster, Higher, Stronger”, telah menginjeksikan makna baru kepada semangat Olimpiade. Di dunia ini tidak ada pulau yang terisolasi, dari penanggulangan pandemi, sampai pemulihan ekonomi global, serta penanganan perubahan iklim, tantangan-tantangan itu perlu diantisipasi rakyat dengan bersolidaritas dan bekerja sama. Inilah kontribusi nilai Olimpiade Modern terhadap pembangunan masyarakat umat manusia yaitu “Mendorong Keharmonisan dan Membangun Dunia Indah”.

Bersama berpartisipasi, berupaya demi nilai, berjuang demi kehormatan, inilah prinsip yang diajukan dunia olahraga internasional. Dalam pertandingan Olimpiade yang berlangsung selama 16 hari itu, rakyat telah menyaksikan semangat Olimpiade yang mengeluarkan kekuatan lebih besar daripada “together”, rakyat juga memahami, baik pertandingan olahraga maupun pembangunan sosial, jika ingin mengatasi kesulitan dan memperoleh masa depan, hendaknya menyadari bahwa “Kita adalah sebuah komunitas yang tak dapat terpisahkan”. Hanya dengan lebih bersolidaritas, kita baru dapat lebih tinggi, lebih cepat dan lebih kuat.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 241 Views

Update
No Update Available
Related News
`LikeAChamp` picu gelombang interaksi internet global dengan tema Asian Games
Universiade Chengdu ditutup
Xi Jinping: kesehatan rakyat adalah indikator utama modernisasi
×