Sabtu, 04 September 2021 23:47

AS hendaknya bekerja sama dengan penyelidikan internasional untuk telusuri sumber Covid-19 secara ilimiah

Covid-19

Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) baru-baru ini membikin apa yang disebut sebagai laporan penyelidikan mengenai penelusuran sumber Covid-19, memfitnah Tiongkok menghalangi investigasi internaisonal. Itu sama sekali adalah pemutarbalikan fakta, adalah “maling teriak maling”. Sikap Tiongkok yang terbuka, transparan, ilmiah dan bekerja sama pada masalah penyelidikan sumber Covid-19 itu disaksikan masyarakat internasional.

Akan tetapi, sejumlah politikus AS memaksa WHO, menindas ilmuwan yang berbicara dengan benar, melakukan manipulasi politik, sementara menutupi pintu diri sendiri. Sudah sangat jelas siapakah yang menghalangi penyelidikan internasional mengenai penelusuran sumber Covid-19.

Berdasarkan penyelidikan yang terbuka, transparan dan sepenuhnya, tim gabungan WHO dan Tiongkok telah mengeluarkan laporan pada akhir Maret dan menunjukkan bahwa virus Covid-19 “sangat tidak mungkin” terbocor dari laboratorium Tiongkok. Kesimpulan itu telah memperoleh pengakuan luas dari kalangan ilmu pengetahuan sedunia.

Kini sudah selesai penelitian global penelusuran sumber virus di Tiongkok. Menurut usulan laporan penelitian bersama WHO dan Tiongkok, pekerjaan penelusuran sumber virus tahap berikutnya hendaknya dilakukan di daerah dan negara lain. AS sebagai “negara gagal menanggulangi wabah” dan “negara terduga sumber virus” nomor satu di dunia, seharusnya menjadi titik berat investigasi internasional mengenai penelusuran sumber Covid-19.

Namun, AS tidak saja tak bekerja sama dengan pihak terkait malah memfitnah Tiongkok. Manipulasi politik yang keji itu sudah mengundang kemarahan umum global. Baru-baru ini, lebih dari 80 negara mengirim surat kepada Dirjen WHO, mengeluarkan pernyataan dan nota, dalam rangka membela kesimpulan penelusuran sumber Covid-19 tahap pertama. Itulah kesepahaman masyarakat internasional.

Tiongkok selalu mendukung penelusuran sumber virus secara ilmiah, dan berupaya memberi kontribusi sedapatnya kepada kerja sama internasional dalam menanggulangi wabah. Tiongkok telah menydiakan bantuan vaksin kepada lebih dari 100 negara dan organisasi internasional, mengekspor vaksin kepada lebih dari 60 negara, jumlah totalnya sudah melampaui 800 juta dosis.

Akan tetapi, AS tidak hanya menimbun vaksin Covid-19 dalam jumlah besar, dan juga membatasi ekspor bahan mentah vaksinnya, sama sekali tidak memiliki semangat kemanusiaan. Menurut statistik terbaru dari CDC AS hari Rabu lalu (1/9), AS setidaknya sudah memboroskan 15,1 juta dosis vaksin Covid-19 sejak tanggal 1 Maret.

Boleh dikatakan, baik di bidang penelusuran sumber Covid-19 maupun penanggulangan pandemi, AS tidak bertanggung jawab dan tidak bekerja sama, itu telah mengungkapkan hegemoni AS yang egois dan dingin. Sejumlah tokoh AS jangan menilai tinggi kemampuan diri sendiri untuk menyebarkan rumor dan meremehkan kemampuan evaluasi masyarakat internasional.

Fitnahan AS terhadap Tiongkok hanya akan memungkinkan dunia ini melihat jelas bahwa AS barulah halangan terbesar dalam penelusuran sumber virus dan penanggulangan pandemi global.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 197 Views

Update
No Update Available
Related News
Kemanjuran dan keamanan vaksin buatan Tiongkok tak boleh dimungkiri
AS maling teriak maling?
Beberapa negara yang tuntut Tiongkok untuk ‘Terbuka’ malah batasi warga Tiongkok masuki wilayahnya
×