Minggu, 12 September 2021 02:26

20 Tahun setelah peristiwa 11 September, pintar putar anti-terorisme AS

Luar Negeri

Pada tanggal 11 September 2001, di AS terjadi serangan teroris yang paling serius dalam sejarahnya dan setelah itu AS melakukan serangan balasan. AS mengagresi Afganistan dengan alasan anti-terorisme dan Taliban menolak menyerahkan Bin Laden dan menjatuhkan rezim Taliban. Setelah berselang20 tahun, perang yang paling lama dalam sejarah AS akhirnya ditutup. Tentara AS dengan terburu-buru ditarik mundur dari Afganistan dan Taliban kembali merebut Afganistan.

AS pada awalnya mencetuskan perang untuk memberantas terorisme, namun terorisme malah semakin menjadi-jadi. Jumlah organisasi teroris di wilayah Afganistan malah bertambah banyak. Perang Afganistan membawa sekali malapetaka kemanusiaan. Sekitar 30 ribu penduduk sipil Afganistan tewas dalam aksi tentara AS dan 60 ribu penduduk sipil luka-luka, dan sekitar 11 juta orang menjadi pengungsi…..

Empat Presiden AS selama Perang Afganistan berbeda kebijakannya mengenai Afganistan dan saling bertentangan. Pada tahun 2002, Presiden ketika itu George W. Bush mengatakan, pihaknya akan menjadi mitra kerja sama dalam pembangunan kembali Afganistan. Akan tetapi, 20 tahun kemudian, Presiden ketika itu Joe Biden menyatakan, AS tak pernah ada tugas ikut serta dalam pembangunan Afganistan.

Pemberantasan Terorisme oleh AS di Afganistan bertolak dari kepentingan negaranya, tapi dalam 20 tahun yang lalu menghabiskan biaya 2 triliun dolar Amerika dalam pengubahan demokratis di Afganistan menyadarkan AS bahwa Afganistan adalah tempat pemakaman Imperium AS. Sebelumnya ada Inggeris dan Uni Soviet yang mengalami kekandasan di Afganistan dan sekarang AS sendiri terpaksa terburu-buru ditarik mundur dari Afganistan.

Tidak saja Afganistan, Iran dan Suriah juga tak tak luput dari malapetaka pengubahan demokratis AS. AS pada tahun 2003 mencetuskan perang Irak dengan membuat bukti palsu senjata pembunuh massal dan sejak terjadinya krisis Suriah pada tahun 2011, AS terus menghasut dan mendukung kekuatan anti-pemerintah Suriah dan terus mengintervensi urusan dalam Suriah.

Presiden AS Joe Biden ketika baru memangku jabatnnya pernah mengatakan, AS datang lagi. Benar, AS kini datang lagi. Setelah mengalami perang anti-terorisme selama 20 tahun, AS kembali di titik semula.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 164 Views

Update
No Update Available
Related News
Tiongkok percepat pembentukan Jaringan Transportasi Komprehensif Tiga Dimensi
Meningkatkan pelestarian bersama ekologi di Delta Sungai Yangtze
Anggota RCEP aktif berpartisipasi dalam CICPE
×