Selasa, 30 November 2021 09:35

Apa kualifikasi AS bicarakan soal demokrasi?

Luar Negeri

Perang dan kekacauan yang sering terjadi di dunia kembali membuktikan, mempromosikan demokrasi serta memaksakan sistem dan pandangan nilainya kepada negara lain secara serius merusak perdamaian, keamanan dan kestabilan internasional dan regional. Dubes Tiongkok untuk AS dan Dubes Rusia untuk AS belakangan ini dalam artikel bersama di majalah AS, The National Interest menyatakan menentng tegas apa yang disebut “KTT Demokrasi” yang akan diadakan AS, hal ini menarik perhatian luas opini internasional.

Selalu membicarakan demokrasi, tapi selalu melakukan hal yang melanggar demokrasi. Bagi AS, ini adalah sebuah sindiran yang besar. Sejak Perang Dunia II berakhir, ASlah yang paling berminat untuk melakukan politik kelompok dengan dalih demokrasi, tetap adalah AS yang paling sering mengagresi negara lain dan membunuh orang tak berdosa dengan menyebarkan konsep demokrasinya. Mencopot jubah demokrasi ala AS, yang terungkap adalah luka yang parah.

AS juga terus melakukan intervensi terhadap negara lain dengan cara mendukung perang agen, menghasut kekacauan, membunuh secara diam-diam, menyediakan senjata dan amunisi, serta melatih kekuatan anti pemerintah di negara lain, hal ini dengan serius merusak keamanan rakyat dan stabilitas sosial negara terkait.

Tahun-tahun terakhir ini, untuk mencegah perkembangan Tiongkok, sejumlah politisi AS kembali mengembar-gemborkan demokrasi. Dari Strategi Indo-Pasifik, sampai mekanisme empat pihak AS, Jepang, India dan Australia, dari mendorong sejumlah negara mengirim kapal perang ke Laut Tiongkok Selatan dan Selat Taiwan dengan dalih pelayaran bebas, sampai penjalinan hubungan kemitraan keamanan 3 pihak AS, Inggeri dan Australia AUKUS, AS selalu melakukan provokasi di Asia Pasifik dengan dalih demokrasi dan menjadi sabotir terbesar bagi perdamaian dan kestabilan regional.

Demokrasi adalah nilai bersama yang dikejar berbagai negara, bukanlah alat politik yang dapat dimanipulasi semau-maunya oleh AS. Menghadapi kejahatan yang pernah dilakukan AS dalam proses agresi terhadap negara lain, menghadapi sabotase akibat provokasi AS terhadap keamanan regional, Washington sama sekali tidak mempunyai kualifikasi untuk berbicara soal demokrasi. KTT Demokrasi yang akan diadakan hanyalah sebuah lelucon. Trik ‘demokrasi palsu, hegemoni sejati’ AS pasti akan tersisihkan dari sejarah.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 192 Views

Update
No Update Available
Related News
WawancaraeEksklusif Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio oleh CMG
Xi Jinping berharap para anggota MPPR aktif berikan masukan untuk dorong pembangunan modernisasi ala Tiongkok
Xi Jinping tulis mukadimah untuk buku pelajaran kursus pelatihan kader seluruh Tiongkok kelompok ke-6
×