Jumat, 03 Desember 2021 12:35

AS hendaknya hapus dulu tumor genosida di negeri sendiri

Luar Negeri

Pada Hari Thanksgiving AS, para pribumi AS yang berasal dari daerah New England AS mengadakan rapat untuk memperingati jutaan pribumi yang mengalami genosida, perampasan tanah dan agresi kebudayaan.

Para politikus AS yang menyelenggarakan KTT Demokrasi jangan menutup telinga terhadap teriakan dan tuduhan para pribumi Amerika. AS sebagai tuan rumah KTT Demokrasi hendaknya membersihkan rumahnya sendiri dan menghapuskan tumor genosida di dalam negerinya sendiri.

Sebagai pribumi Amerika, pada awalnya orang Indian pernah membantu kaum kolonialis yang datang ke Benua Amerika Utara, tapi yang mereka malah mendapat genosida dan diskriminasi. Dibunuh, diisolasi dan dilupakan, tragedi orang Indian terus terjadi.

Sekarang, rasialisme masih merebak di AS dan orang etnis minoritas di AS mengalami kesengsaraan “sulit bernafas”. Dari pembunuhan Floyd, seorang pria keturunan Afrika sampai tewasnya 6 wanita keturunan Asia dalam kasus penembakan beruntun di Atlanta.

Dari diskriminasi ras yang sudah lazim di bidang penegakan hukum sampai ketidaksetaraan ras di bidang kesempatan kerja dan kesejahteraan, penyakit rasial di AS sudah mendarah daging.

Rasialisme di AS yang ada di mana-mana merupakan bukti kuat rusaknya demokrasi ala AS. Rakyat AS sendiri merasa pesimis terhadap demokrasi ala AS, entah mengapa pemerintah AS berani menyelenggarakan apa yang disebut sebagai “KTT Demokrasi” itu. Tak peduli betapa cantiknya politikus AS menghias topeng demokrasi, tetap akan sulit menutupi kesengsaraan warganegaranya yang mengalami diskriminasi ras, keretakan sosial dan kesenjangan antara yang kaya dan miskin.

Tujuan AS yang mencoba menyembuhkan penyakit dari luar melalui penyelenggaraan KTT Demokrasi pasti akan gagal. Demokrasi adalah nilai bersama segenap manusia dengan cara perealisasian yang beraneka ragam, hendaknya tidak ditentukan oleh suatu negara.

AS yang demokrasinya cacat tidak berhak menjadi hakim demokrasi, juga tidak bisa menjadi tuan demokrasi global. AS hendaknya segera memeriksa demokrasi ala AS-nya yang sakit. Apa yang disebut sebagai “KTT Demokrasi” itu tidak bisa mengharumkan nama AS, juga sulit mengobati penyakit AS.

AS hanya menghibur diri sendiri, dan sejak awal, KTT Demokrasi itu sudah dapat dipastikan akan gagal total.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 456 Views

Update
No Update Available
Related News
Buka situasi baru kerja sama dan menang bersama
Majalah Qiushi rilis artikel Xi Jinping
Leaders Talk: Wawancara khusus dengan Presiden Kongo (Brazzaville)
×