Jumat, 01 Juli 2022 15:02

Xi Jinping tekankan perlunya mempertahankan ‘satu negara dua sistem’ dalam jangka panjang

Luar Negeri

Rapat Perayaan 25 Tahun Kembalinya Hong Kong ke RRT dan Upacara Pelantikan Pemerintah Daerah Administrasi Khusus Hong Kong ke-6 diselenggarakan di Pusat Pameran dan Konvensi Hong Kong pada Jumat pagi ini (01/07). Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri rapat tersebut dan menyampaikan pidato penting. Dia menunjukkan, ‘Satu Negara Dua Sistem’ telah diuji berulang kali dan sesuai dengan kepentingan mendasar negara dan bangsa, juga sesuai dengan kepentingan mendasar Hong Kong dan Makau.

Gagasan ‘Satu Negara Dua Sistem’ juga mendapat dukungan kuat dari 1,4 miliar warga Tiongkok, warga Hong Kong serta masyarakat luas internasional. Tak ada alasan apapun yang dapat mengubah sistem yang begitu baik ini, harus dipertahankan dalam jangka panjang.

Xi Jinping menunjukkan, setelah kembali ke pangkuan RRT, pemerintahan Hong Kong oleh warga Hong Kong, pelaksanaan otonomi tingkat tinggi dan demokrasi yang sejati telah terwujud di Hong Kong. Sistem demokrasi yang dilaksanakan di Daerah Administrasi Khusus Hong Kong sesuai dengan pedoman ‘Satu Negara Dua Sistem’, sesuai dengan status konstitusional Hong Kong, bermanfaat untuk melindungi hak demokrasi warga Hong Kong serta mempertahankan kesejahteraan dan kestabilan Hong Kong, memanifestasikan prospek yang cerah.

Xi Jinping menyatakan, harus berpegang teguh pada kesatuan kekuasaan kendali pemerintah pusat yang menyeluruh dan jaminan otonomi tingkat tinggi daerah administrasi khusus. Dia juga menyatakan bahwa pemerintah pusat memiliki hak pemerintahan penuh terhadap Daerah Administrasi Khusus Hong Kong, ini merupakan sumber hak otonom tingkat tinggi yang dimiliki Daerah Administrasi Khusus Hong Kong.

Selain itu, pemerintah pusat juga sepenuhnya menghormati dan memelihara teguh hak otonom tingkat tinggi yang dimiliki Daerah Administrasi Khusus Hong berdasarkan hukum. Mengimplementasikan hak pemerintahan pemerintah pusat secara komprehensif dan menjamin hak otonom tingkat tinggi Daerah Administrasi Khusus Hong Kong adalah saling terkait dan satu kesatuan, dan hanya melaksanakannya, Daerah Administrasi Khusus Hong Kong baru dapat dikelola dengan baik.

Xi Jinping menekankan perlunya melaksanakan ‘pemerintahan Hong Kong oleh para patriot’. Dia mengatakan bahwa di dunia ini, tidak ada rakyat dari sebuah negara atau sebuah kawasan pun yang mengizinkan kekuatan dan orang yang tidak patriotik bahkan pengkhianat memegang kekuasaan. Hak pemerintahan Daerah Administrasi Khusus Hong Kong berada dalam tangan para patriot, ini merupakan prasyarat untuk menjamin perdamaian jangka panjang Hong Kong, kapan pun tidak bisa digoyahkan.

Xi Jinping menyatakan bahwa pemerintah pusat mendukung Hong Kong utnuk mempertahankan status istimewa dan keunggulannya dalam jangka panjang, memperkukuh kedudukannya sebagai pusat finansial internasional, pelayaran internasional dan perdagangan internasional, memelihara iklim perdagangan yang bebas, terbuka dan teratur, mempertahankan sistem hukum umum, serta memperluas hubungan internasional yang lancar dan praktis.

Xi Jinping mengatakan bahwa 5 tahun mendatang adalah masa penting Hong Kong untuk menciptakan keadaan baru dan mewujudkan kemajuan baru. Xi Jinping mengajukan 4 harapan kepada pemerintah baru Hong Kong untuk berupaya meningkatkan level pengelolaan, terus meningkatkan kekuatan untuk berkembang, dengan sungguh-sungguh menyelesaikan masalah masyarakat, serta bersama-sama memelihara keharmonisan dan kestabilan.

Xi Jinping menyaksikan sumpah jabatan dalam pelantikan pejabat-pejabat utama pemerintah Hong Kong ke-6 yang dipimpin oleh Kepala Daerah Administrasi Khusus Hong Kong yang baru, John Lee Ka Chiu. Lee Ka Chiu menyatakan dirinya akan memimpin timnya, berusaha sekuat tenaga, bersama-sama membangun Hong Kong yang mementingkan kemakmuran bersama, penuh dengan peluang, harapan, dan vitalitas.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 295 Views

Update
No Update Available
Related News
Buka situasi baru kerja sama dan menang bersama
Majalah Qiushi rilis artikel Xi Jinping
Leaders Talk: Wawancara khusus dengan Presiden Kongo (Brazzaville)
×