Belakangan ini, para lulusan perguruan tinggi Tiongkok sedang menyambut puncak mencari lowongan pekerjaan. Terdampak pandemi, proses mereka untuk mencari lowongan pekerjaan mengalami tantangan, sekaligus menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi mereka.
Untuk membantu para lulusan mencari pekerjaan, China Media Group dan badan pemerintah bekerja sama menyelenggarakan ‘Aksi Guopin’, untuk menyediakan kesempatan kerja yang akurat bagi para lulusan secara online.
Liu Jiameng yang berusia 24 tahun mendapat gelar S1 di Universitas Liaoning, dan gelar S2 di Universitas Warwick Inggris. Saat ini, dia bekerja di Group JD, perusahaan terdepan E-bisnis Tiongkok. Liu Jiameng berpendapat, pekerjaannya tersebut memiliki prospek yang bagus, sesuai dengan minatnya dan sangat bernilai.
Din Zhongxiang, lulusan S2 dari Institut Komunikasi Grafis Beijing, ia akan bekerja di PT Metro Beijing pada bulan Juli mendatang. Dia mempunyai target kehidupannya sendiri, yaitu pekerjaan yang tetap dan bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan .
Tahun ini, sekitar 10 juta mahasiswa akan mencari lowongan pekerjaan di Tiongkok. Banyak badan pemerintah yang mengeluarkan kebijakan untuk mendorong penempatan kerja, ‘Aksi Guopin’ adalah salah satu kebijakan di antaranya. Mulai dari tahun 2020, CMG dan sejumlah badan pemerintah bersama-sama mendirikan platform lapangan kerja untuk mahasiswa, menyediakan peluang bagi para mahasiswa untuk mengirimkan CV dan mengikuti interview secara online.
Mencari Pekerjaan secara Online Melalui ‘Aksi Guopin’
Fungsi pencarian yang efisien di platform online ini disambut baik oleh para siswa. Liu Jiameng mengatakan, “Informasi yang dirilis di Aksi Guopin sangat beragam dan lengkap, terdapat fitur pencarian dalam kategori yang berbeda-beda. Saya total telah mengirimkan 5-6 CV, dan mendapat balasan dari 3 perusahaan.”
Terhitung sampai akhir bulan Juni 2022, ‘Aksi Guopin’ total telah menyediakan 3,05 juta lowongan pekerjaan, lebih dari 30 ribu perusahaan mendaftar di situs web ini, total telah menerima 10 juta CV, dan skala kumulatif informasi ketenagakerjaan telah mencapai 9,5 miliar kali.
