Di sebelah timur sekitar 180 kilometer dari Beijing, ibu kota Tiongkok, terdapat sebuah kota yang disebut Kota Tangshan, kota baja terbesar di Provinsi Hebei, produksi bajanya sekitar seper delapan produksi total di seluruh Tiongkok, Tangshan pernah menjadi salah satu kota di Tiongkok yang relatif parah polusinya.
Dari foto yang diambil oleh satelit, dapat terlihat jelas, 10 tahun sebelumnya, zona pabrik baja besi Jinxi Tangshan tertutup kabut warna abu-abu, sedangkan pada bulan Maret 2021, foto satelit zona pabrik, bengkel pabrik serta instalasi perlengkapan dapat terlihat dengan jelas.
Apa yang terjadi selama sepuluh tahun ini? Marilah kita saksikan ke dalam pabrik.
Memasuki area bahan kokas pabrik baja besi ini, dapat terlihat 10 detektor inframerah dan 15 meriam kabut dengan 2.500 kepala semprotan yang sedang bersiap bekerja selama 24 jam, ketika ditemukan debu berlebihan, akan segera disemprot. Di bengkel tanur sembur pembuatan besi, lubang keran tertutup dalam tudung debu, kipas berkekuatan super mengumpulkan seluruh debu dan asap. Platform pengontrolan cerdas emisi super rendah melakukan pengawasan terhadap 2.619 titik emisi sumber debu selama 24 jam dalam seluruh proses.
Pabrik baja besi Jinxi berada di Provinsi Hebei, selama Repelita ke-13, kapasitas produksi baja besi yang dikurangi merupakan sepertiga dari seluruh negeri. Yang sama dengan hal itu adalah, konsentrasi rata-rata PM 2,5 Provinsi Hebei, berkurang dari 108 mikrogram per meter kubik pada tahun 2013, sampai 38,8 mikrogram per meter kubik pada tahun 2021. Di Hebei, dalam sepuluh tahun ini, selain emisi industrinya berkurang, struktur energinya pun kian bersih.
Kualitas udara secara langsung berkaitan dengan kebahagian rakyat luas. Pemimpin tertinggi Tiongkok Xi Jinping menunjukkan, “kembalikanlah langit biru, awan putih dan bintang berkelip kepada rakyat”.
Di belakan langit biru, awan putih dan bintang berkelip, ada tekad tegas dan upaya keras Tiongkok dalam memenangkan perang anti polusi.
