Minggu, 01 Oktober 2023 11:11

Inspirasi apa yang dapat kita petik dari peringatan Hari Martir Nasional ke-10

Luar Negeri

Tanggal 30 September kemarin adalah peringatan Hari Martir Nasional ke-10 Tiongkok. Kemarin pagi upacara peletakan karangan bunga bagi para pahlawan rakyat digelar dengan khidmat untuk ke-10 tahun secara berturut-turut. Presiden Tiongkok Xi Jinping dengan didampingi para pemimpin tinggi lainnya tampak memberi karangan bunga kepada para pahlawan rakyat di Lapangan Tian’anmen.

Upacara Khidmat Digelar atas Nama Bangsa

Upacara peletakan karangan bunga kepada Monumen Pahlawan Rakyat sebelum tahun 2014 selalu diadakan pada tanggal 1 Oktober yakni Hari Nasional Republik Rakyat Tiongkok. Pada 31 Agustus 2014, Tiongkok menetapkan tanggal 30 September sebagai Hari Peringatan Martir Nasional dan mewajibkan penggelaran kegiatan peringatan martir pada hari itu. Pada tahun itu juga, Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk pertama kalinya menyerahkan karangan bunga bagi pahlawan rakyat pada 30 September.

Pada 29 September 2023, Tiongkok merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur (Tiongciu), di mana seisi anggota keluarga berkumpul. Pada 30 September, Tiongkok menggelar upacara peringatan martir untuk memberikan penghormatan besar atas dedikasi para pejuang bangsa masa lalu. Pada 1 Oktober, seluruh masyarakat merayakan Hari Nasional, hari ulang tahun Republik Rakyat Tiongkok.

Ketiga hari besar tersebut datang berturut-turut di musim rontok ini. Ketiga hari itu juga bermakna yang sangat relevan, dengan artinya tanpa negara yang kuat, mana mungkin ada keluarga yang bahagia, dan tanpa pengorbanan dan dedikasi para pejuang masa lalu, mana mungkin kita bisa menempuh kehidupan yang bahagia.

Inspirasi Pertama: Mengingat Para Pahlawan

Dua hari sebelum Hari Martir tahun ini, yakni pada 28 September 2023, Presiden Tiongkok Xi Jinping membalas surat 8 mahasiswa Universitas Keamanan Umum yang orang tuanya telah mengorbankan jiwanya demi bangsa. Dalam suratnya Xi Jinping menulis: “Orang tua kalian telah memberikan pengorbanan dan dedikasi yang berani. Semangatnya patut diingat dan dikenang untuk selama-lamanya.”

Sejak berdirinya RRT pada 1949, tercatat 17.000 polisi rakyat di seluruh negeri yang gugur saat melakukan tugasnya, di antaranya 3.700 diberikan penghargaan anumerta sebagai martir. Presiden Xi selalu menaruh kepeduliannya kepada mereka yang merupakan salah satu kelompok pahlawan yang paling banyak mengorbankan jiwanya pada era perdamaian masa kini.

Pada 31 Oktober 2014, Presiden Xi dalam pidatonya di sebuah sidang politik tiga matra Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok mengatakan, “Bagi para pahlawan yang telah mengorbankan jiwanya demi negara dan rakyat, kita harus mengingat dan mengenangnya untuk selama-lamanya, dan memberikan penghargaan serta penghormatan terbesar bagi mereka. Kalau tidak, siapa pula yang rela mengorbankan jiwanya demi bangsa?”

Upacara peletakan karangan bunga bagi pahlawan rakyat pada Hari Martir Nasional sudah berlangsung 10 tahun, dan tiap tahun Presiden Xi menghadiri upacara tersebut. Salah satu inspirasi yang dapat kita petik dari hal itu ialah kita harus untuk selama-lamanya mengingat dedikasi para pahlawan dan martir.

Inspirasi Kedua: Menghargai Jasa Para Pahlawan

Pada 2 September 2015, Presiden Xi tampak hadir dalam upacara pemberian bintang peringatan 70 tahun kemenangan Perang Rakyat Tiongkok melawan Agresi Jepang. Dalam pidatonya Xi Jinping mengatakan, “Bangsa yang menjanjikan haruslah mempunyai pahlawan; dan negara dengan masa depan menjanjikan haruslah punya pionir.”
Upacara peletakan karangan bunga bagi pahlawan rakyat setiap tahun selalu dihadiri para wakil dari kelompok pahlawan, dan hal itu menginspirasikan kita wajib mengembangkan semangat pahlawan, menghargai pahlawan, memuliakan pahlawan dan rela menjadi pahlawan.

Inspirasi Ketiga: Berjuang tanpa Putus

Dua hari menjelang tibanya Hari Martir Nasional, Presiden Xi Jinping menghadiri resepsi perayaan HUT ke-74 RRT. Ia mengimbau kepada masyarakat agar “teguh berkeyakinan, bergairah, bersatu dan berjuang untuk menaklukkan segala kesulitan, dengan teguh maju menuju target pembangunan negara yang kuat dan peremajaan bangsa”.

Hanya dengan berjuang secara gigih berani, barulah dapat kita memberikan penghormatan kepada para pahlawan yang telah mengorbankan jiwanya bagi bangsa, bahwa “Tiongkok yang makmur masa kini sudah memenuhi keinginan Anda!”

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 534 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping adakan pembicaraan informal dengan Presiden Rusia Putin
“Cerita Klasik Favorit Xi Jinping" (versi internasional) tayang di media utama Rusia
Xi Jinping sampaikan sambutan tertulis di Bandara Moskow
×