Ketika saya masih kecil, saya meringkuk di pelukan nenek saya yang baik hati dan mendengarkan dia menceritakan cerita rakyat yang menarik.
Ada legenda terkait Festival Perahu Naga, yang tersebar luas di seluruh negeri, untuk memperingati penyair patriotik kuno yaitu Qu Yuan (sekitar tahun 340~278 sebelum Masehi）. Qu Yuan sangat mencintai tanah airnya, Negara Chu (tahun？~ tahun 223 sebelum Masehi). Karena Negara Qin melancarkan serangan terhadap Ibu kota Negara Chu, rakyat mengalami malapetaka, maka Qu Yuan merasa sedih dan tidak mampu berbuat sesuatu untuk tanah airnya. Akhirnya dia merasa putus asa, dengan memeluk sebuah batu besar dan terjun ke Sungai Miluo pada hari kelima bulan kelima Mei Imlek pada tahun itu dan meninggal.
Setelah kematian Qu Yuan, rakyat Negara Chu sangat sedih dan berbondong-bondong ke Sungai Miluo untuk memberi penghormatan kepada Qu Yuan. Untuk memperingati Qu Yuan, massa menguleni nasi menjadi bola dan membungkusnya dengan daun Indocalamus dan melemparkannya ke sungai. Lama kelamaan, setiap tahun pada hari kelima bulan lunar kelima menjadi Festival Perahu Naga (Festivel Pecun).
Sambil dengar, saya tertidur di pelukan nenek saya, bermimpi bahwa saya sedang makan Zongzi (bak-cang) yang manis.
