Rabu, 24 Juli 2024 14:03

Peluang global dari pendalaman reformasi Tiongkok pada era baru

Luar Negeri

Jakarta, 23 Juli 2024– Bharata Online dan CGTN Indonesia melakukan kolaborasi dengan Nanyang Bridge Media untuk mengundang pakar dari Tiongkok dan Indonesia berbagi wawasan dalam acara talk show di Jakarta bertajuk "Peluang Global dari Pendalaman Reformasi Tiongkok pada Era Baru". Acara yang diselenggarakan pada hari Selasa, 23 Juli 2024, dari pukul 14.00 hingga 15.30 WIB ini ditayangkan secara langsung dari YouTube Bharata Online. Talk show ini bertujuan untuk membahas berbagai aspek dari topik ini, memberikan wawasan mendalam dan berbagi pandangan strategis mengenai bagaimana kedua negara dapat saling memanfaatkan peluang yang ada untuk pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Acara ini dihadiri oleh Prof. Xu Liping yang merupakan Peneliti Institut Asia Pasifik dan Strategi Global dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, Veronika Sintha Saraswati sebagai Kepala Program Hubungan Internasional di Lembaga Studi Kemitraan Indonesia-Tiongkok, Sukron Makmun sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PERHATI (Perkumpulan Persahabatan Alumni Tiongkok Indonesia), Christine Susanna Thjin sebagai Direktur Kajian Strategis Gentala Institute, dan Humprey Arnaldo Russel sebagai Ketua ASEAN-China Research Center, CSGS Universitas Indonesia.

Diawali dengan sambutan dari Presiden China Media Group (CMG), Shen Haixiong, yang mengatakan bahwa sidang pleno ke-3 Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke-20 yang menjadi sorotan dunia baru saja ditutup dengan sukses di Beijing. Dia mengatakan, “Modernisasi ala Tiongkok yang menekankan kepemimpinan PKT, kepentingan rakyat, inovasi, dan pemerintahan berbasis hukum untuk terus membuka prospek yang luas dalam reformasi dan keterbukaan. Presiden Xi Jinping juga menekankan bahwa reformasi dan keterbukaan telah membawa perubahan mendalam di Tiongkok dan dunia.”

Prof. Xu Liping turut menyampaikan pendapatnya terkait sidang pleno tersebut. Ia berpendapat bahwa sidang pleno kali ini menampilkan keberanian dan tekad Tiongkok untuk secara tegas mendorong reformasi dan keterbukaan, serta komitmennya untuk terus menyediakan peluang pembangunan bagi dunia. “Hasil terpenting sidang pleno kali ini adalah memeriksa dan menerima baik ‘Keputusan Komite Sentral PKT mengenai pedalaman lebih lanjut reformasi komprehensif dan mendorong modernisasi ala Tiongkok’,” ucapnya.

Pada diskusi kali ini, Veronika Sintha Saraswati menggarisbawahi bagaimana inisiatif pembangunan Tiongkok, khususnya melalui BRI, selaras dengan kebijakan pembangunan ekonomi Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital dan pembangunan infrastruktur di Indonesia, serta meningkatkan konektivitas domestik dan internasional.

Sukron Makmun juga memaparkan pandangannya topik "Pembangunan hijau" yang menjadi tren di seluruh dunia. “Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah mencapai kemajuan besar di bidang inovasi teknologi kendaraan listrik (EV), baterai energi baru, dan fotovoltaik yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di dalam negeri, tetapi juga memberikan daya baru bagi transformasi energi di dunia. “Ia menekankan pentingnya inovasi dalam pembangunan berkelanjutan dan bagaimana negara-negara lain bisa belajar dari pengalaman dan kebijakan Tiongkok dalam mengembangkan teknologi energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Selain kedua narasumber tersebut, Christine Susanna Thjin juga membahas transformasi digital Tiongkok dan bagaimana modernisasi yang dicapai dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia serta negara-negara lain. Transformasi digital Tiongkok telah mempercepat proses modernisasi negara tersebut, dengan pemerintah memainkan peran kunci dalam mengatur kebijakan dan peraturan, meskipun peran sektor swasta dan investasi asing juga penting.

Humprey Arnaldo Russel turut mendiskusikan dampak dari reformasi Tiongkok terhadap Indonesia serta kerjasama regional, khususnya dengan negara-negara ASEAN. “Hasil kerja sama di bidang ekonomi, penelitian, budaya, dan lain sebagainya itu membuat kemajuan Tiongkok itu tidak hanya dirasakan oleh Tiongkok sendiri, tetapi negara lain juga ikut merasakan dampak positifnya,” ujarnya.

Dengan diadakannya acara ini, diharapkan dapat mendorong terciptanya pemahaman yang lebih baik dan sinergi antara Tiongkok dan Indonesia dalam memanfaatkan peluang ekonomi global di era reformasi baru Tiongkok. Serta mendapatkan wawasan berharga mengenai bagaimana strategi dan inovasi dapat diterapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kedua negara.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 452 Views

Update
No Update Available
Related News
Peng Liyuan adakan jamuan minum teh dengan Ibu Negara Kongo (Brazaville)
Peng Liyuan hadiri Konferensi Tema Pendidikan Wanita Tiongkok-Afika bersama para pasangan pemimpin Negara Afrika
Xi Jinping sampaikan pidato di depan KTT Beijing FOCAC
×