Sabtu, 09 November 2024 21:03

Xi Jinping gelar pembicaraan dengan Presiden RI Prabowo Subianto

Luar Negeri

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pembicaraan dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Balai Agung Rakyat Beijing.

Xi Jinping menunjukkan, Bapak Presiden telah mengunjungi Tiongkok dalam waktu sesegera mungkin setelah terpilih sebagai Presiden RI pada Maret lalu dan melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok sebagai kunjungan luar negeri pertamanya setelah resmi menjabat sebagai Presiden Indonesia. Hal ini mencerminkan perhatian besar Yang Mulia terhadap hubungan Tiongkok-Indonesia, yang bertaraf tinggi dan bersifat strategis. Mempertahankan kemandirian strategis, saling percaya dan saling membantu, bekerja sama dan menang bersama, serta menjunjung kesetaraan dan keadilan merupakan kesimpulan dari pengalaman hubungan Tiongkok-Indonesia pada puluhan tahun yang lalu, sekaligus menjadi prinsip-prinsip penting yang patut dianut agar hubungan bilateral dapat berkembang stabil dalam jangka panjang pada masa mendatang.

Tiongkok bersedia bersama pemerintah baru Indonesia, mewarisi masa lampau dan merintis masa depan untuk membangun komunitas senasib sepenanggungan yang berpengaruh secara regional maupun global, melanjutkan babak baru di mana neara-negara berkembang besar memperkuat diri melalui persatuan, bersolidaritas dan bekerja sama, saling menguntungkan dan menang bersama.

Xi Jinping menegaskan, kedua belah pihak hendaknya memperkokoh kepercayaan strategis yang bertaraf tinggi, mempererat kontak tingkat tinggi serta kerja sama antar pemerintah, lembaga legislatif dan sub-nasional, meningkatkan pertukaran terkait pengalaman pemerintahan negara, dengan teguh saling mendukung upaya masing-masing pihak untuk mewujudkan modernisasi melalui jalan yang sesuai dengan keadaan dalam negerinya, dengan teguh saling mendukung upayanya untuk memelihara kepentingan inti sari dan perhatian utama masing-masing negara. Perlunya memperbaiki lebih lanjut konfigurasi kerja sama strategis, meningkatkan kerja sama “lima pilar” di bidang-bidang politik, ekonomi, pertukaran antarmasyarakat dan keamanan.

Perlunya membangun Sabuk dan Jalan yang berkualitas tinggi, mengelola dan mengoperasionalkan KCJB secara berkelanjutan, mendorong kerja sama Koridor Ekonomi Komprehensif Regional dan “Two Countries, Twin Parks” (TCTP), meningkatkan kerja sama ekonomi digital, industri manufaktur canggih dan ekonomi sirkular, melakukan eksploitasi dan kerja sama maritim, terus memperkuat kerja sama saling menguntungkan multi dimensi, mewujudkan perkembangan integratif secara lebih baik, dan mendorong modernisasi masing-masing negara.

Tiongkok bersedia bersama Indonesia membangun lebih banyak proyek demi kesejahteraan rakyat, meningkatkan pertukaran dan kerja sama dalam bidang pengentasan kemiskinan, teknik medis, penanaman pangan dan perikanan, memberikan dukungan kepada Indonesia dalam upayanya mengembangkan SDM ilmu pengetahuan dan pengembangan pendidikan vokasional, untuk itu Tiongkok akan mengeluarkan lebih banyak kebijakan untuk memfasilitasi pertukaran personeal antara satu sama lain. Xi Jinping menandaskan, tahun ini menandai 70 tahun lima prinsip hidup berdampingan secara damai.

Tahun depan menandai 70 tahun Konferensi Asia-Afrika di Bandung. Sebagai negara berkembang besar, negara Emerging Market dan negara utama Selatan Global, Tiongkok dan Indonesia hendaknya bersama mengembangkan nilai Asia yang berintikan perdamaian, kerja sama, inklusivitas dan integrasi, memberikan makna era baru pada lima prinsip hidup berdampingan secara damai serta Semangat Bandung, memimpin negara-negara Selatan untuk bersolidaritas dan memperkuat diri, mendorong tata kelola global berkembang ke arah yang lebih adil dan rasional. Tiongkok bersedia bersama Indonesia melakukan koordinasi strategis multilateral yang lebih erat, menentang unilateralisme dan proteksionisme, mendorong multipolaritas dunia yang setara dan teratur, serta mendorong globalisasi ekonomi yang inklusif untuk bersama memelihara perdamaian dan stabilitas kawasan.

Prabowo menyatakan bahwa Tiongkok adalah negara yang jaya, Indonesia dan Tiongkok memiliki sejarah persahabatan selama ribuan tahun, hubungan kedua negara tetap menjaga momentum perkembangan yang baik. Dalam situasi internasional yang kompleks saat ini, Indonesia berharap lebih lanjut memperkuat koordinasi strategis komprehensif dengan Tiongkok, menjadi mitra strategis komprehensif yang lebih erat, membangun komunitas senasib sepenanggungan yang memiliki pengaruh regional dan global. Hal ini tidak hanya akan menguntungkan rakyat kedua negara, tetapi juga menciptakan lingkuangan baik untuk mewujudkan perkembangan perdamaian di kawasan Asia.

Indonesia bersedia terus bekerja sama dengan Tiongkok untuk bersama-sama membangun “Sabuk dan Jalan” yang berkualitas tinggi, melengkapi pola kerja sama “lima pilar”, meningkatkan kerja sama multi dimensi di semua rantai industri, termasuk infrastruktur, energi dan pertambangan, teknik medis, pertanian, perumahan, pembangunan bersama maritim, ketahanan pangan dan kerja sama pengentasan kemiskinan. Prabowo menyatakan menyambut perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia. Indonesia sepenuhnya mendukung sikap pemerintah Tiongkok dalam masalah Taiwan, berpegang teguh pada kebijakan satu Tiongkok, dengan tegas mendukung upaya pemerintah Tiongkok untuk mempertahankan keutuhan wilayah dan mencapai penyatuan kembali nasional. Urusan terkait Xinjiang sepenuhnya merupakan urusan dalam negeri Tiongkok.

Indonesia berpegang pada prinsip non-intervensi terhadap urusan dalam negeri dan sangat mendukung upaya Tiongkok dalam menjaga pembangunan dan kestabilan Xinjiang. Terima kasih atas upaya Tiongkok yang menegakkan keadilan dalam masalah Palestina. Indonesia berpatokan pada politik bebas-aktif yang non-blok, tidak bergabung dalam pakta-pakta militer atau “lingkaran kecil” mana pun yang menargetkan pihak ketiga, mendukung tiga inisiatif global yang diprakarsai oleh Presiden Xi Jinping, bersedia mempererat komunikasi dan koordinasi dengan Tiongkok dalam kerangka multilateral G20, melakukan upaya aktif untuk menjaga kepentingan bersama negara-negara berkembang, mendorong multipolaritas dunia dan mendorong pembangunan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.

Usai pembicaraan, kepala kedua negara bersama-sama menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama bilateral di bidang pembangunan bersama, ekonomi biru, proyek air dan pertambangan.

Kedua pihak mengeluarkan “Pernyataan Bersama RRT dan RI tentang Peningkatan Kemitraan Strategis Komprehensif dan Pembentukan Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia”.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 153 Views

Update
No Update Available
Related News
Film Tiongkok dipamerkan di AS
Melukis bersama era baru hubungan Tiongkok dan Amerika Latin
Penayangan program film dan TV CMG mendapat penilaian tinggi dari para pemirsa Amerika Latin
×