Hari Kamis kemarin (8/5) waktu setempat adalah hari kedua Presiden Tiongkok Xi Jinping berkunjung ke Rusia, kedua pemimpin negara telah mengadakan pertemuan yang mendalam, bersahabat dan penuh dengan hasil bernas, serta mencapai banyak konsensus yang baru.
Saat bersama-sama menemui wartawan, Presiden Xi Jinping menunjukkan bahwa menghadapi situasi internasional yang bergejolak, Tiongkok dan Rusia harus dengan tegas menjunjung semangat persahabatan bertetangga yang rukun dan abadi, berkoordinasi strategis komprehensif, saling menguntungkan, bekerja sama dan menang bersama, bersama-sama mengatasi tantangan, meningkatkan tingkatan, dimensi dan ketahanan hubungan Tiongkok dan Rusia secara komprehensif, ini adalah cerminan jelas dari konsensus penting.
Kunjungan Kenegaraan Sebelum Perayaan
Rusia adalah negara pertama yang dikunjungi Xi Jinping setelah dirinya menjabat sebagai Presiden Tiongkok pada Maret 2013. Tahun ini adalah kunjungan ke-11 Presiden Xi ke Rusia, sekaligus pertemuan langsung pertama kedua pemimpin negara di tahun ini.
Hari Kamis (8/5) pagi kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan upacara penyambutan yang meriah untuk Presiden Xi Jinping. Kedua pemimpin negara berjabat tangan dan berfoto bersama.
Kedua pemimpin negara mengadakan pembicaraan berskala kecil dan besar. Pasca pembicaraan, kedua pemimpin negara bersama-sama menghadiri upacara penandatanganan dan pertukaran dokumen kerja sama, serta bersama-sama menghadiri jumpa pers. Pada hari yang sama di siang hari, Presiden Putin juga mengadakan jamuan sambutan untuk Presiden Xi Jinping.
Hari Kamis sore (8/5) kemarin waktu setempat, Presiden Putin dan Presiden Xi Jinping menghadiri jamuan teh bersama di Istana Kepresidenan Kremlin.
Meningkatkan “Tingkatan” Hubungan Tiongkok-Rusia secara Komprehensif
Dalam tiga hal yang ditekankan Presiden Xi pada hari itu, yang pertama adalah meningkatkan “tingkatan” hubungan Tiongkok-Rusia secara menyeluruh. Dalam kunjungan Presiden Xi ke Rusia kali ini, kedua kepala negara menandatangani “Pernyataan Bersama Tiongkok-Rusia mengenai Pendalaman Lebih Lanjut Kemitraan Kerja Sama Strategis Komprehensif Tiongkok-Rusia di Era Baru pada Peringatan 80 Tahun Kemenangan Perang Rakyat Tiongkok melawan Agresi Jepang dan 80 Tahun Kemenangan Uni Soviet dalam Perang Patriotik Raya, serta 80 Tahun Berdirinya PBB”.
Ketika menghadiri jumpa pers bersama Presiden Putin, Xi Jinping menunjukkan, menghadapi perubahan dunia, perubahan zaman, dan perubahan sejarah, Tiongkok dan Rusia hendaknya memegang teguh arah kemajuan hubungan bilateral dan situasi umum perkembangan masyarakat umat manusia, berani memikul tanggung jawab dan bekerja sama penuh, serta memberikan kontribusi yang lebih besar dan baru untuk mendorong pembangunan dan kebangkitan kedua negara, serta menjaga kesetaraan dan keadilan internasional.
Dalam pertemuan tersebut Putin menyatakan, hubungan Rusia-Tiongkok dibangun di atas dasar sama derajat dan saling menghormati, tidak tertuju pada pihak ketiga, dan tidak terpengaruh oleh situasi sementara atau peristiwa tertentu. Dengan tegas mendorong perkembangan hubungan Rusia-Tiongkok dan memperluas kerja sama saling menguntungkan merupakan pilihan strategis pihak Rusia.
Kunjungan Presiden Xi ke Rusia kali ini tidak hanya berfokus pada pembangunan dan kebangkitan kedua negara, tapi juga menyangkut “tanggung jawab istimewa” pada dunia. Dalam pembicaraannya dengan Putin, Xi Jinping menunjukkan, dewasa ini, menghadapi arus balik unilateralisme dan perilaku hegemonis, pihak Tiongkok akan bersama dengan pihak Rusia mengemban tanggung jawab istimewa sebagai negara besar dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, mengembangkan bersama pandangan sejarah yang tepat mengenai Perang Dunia II, menjaga otoritas dan status PBB, menjaga hasil kemenangan Perang Dunia II, dengan tegas membela hak dan kepentingan Tiongkok dan Rusia serta negara-negara berkembang luas, bergandengan tangan mendorong multipolarisasi dunia yang sama derajat dan tertib, serta globalisasi ekonomi yang inklusif.
Di antara lebih dari 20 dokumen kerja sama bilateral yang dipertukarkan oleh Tiongkok dan Rusia, tercakup pula bidang-bidang seperti stabilitas strategis global dan penegakan otoritas hukum internasional, yang lebih lanjut menunjukkan tanggung jawab besar kedua negara dengan aksi nyata.
Meningkatkan "Dimensi" Hubungan Tiongkok-Rusia secara Komprehensif
Sejak memasuki era baru, posisi hubungan bilateral Tiongkok-Rusia terus ditingkatkan, konotasi kerja samanya pun semakin kaya. Kunjungan Presiden Xi Jinping kali ini lebih lanjut memperkaya makna kerja sama strategis kedua negara. Inilah yang dimaksud dengan meningkatkan "dimensi" hubungan Tiongkok-Rusia secara komprehensif.
Dalam pertemuan hari itu, kedua pemimpin mendengarkan laporan dari penanggung jawab badan terkait kedua negara mengenai pengembangan kerja sama di berbagai bidang. Presiden Xi menunjukkan bahwa kedua pihak harus mempertahankan arah utama kerja sama dan menghapus gangguan eksternal, agar fondasi kerja sama yang "stabil" semakin kukuh, dan momentum "kemajuan" lebih banyak.
Kedua pemimpin juga menyaksikan pertukaran lebih dari 20 dokumen kerja sama bilateral yang mencakup keamanan hayati, perlindungan investasi, ekonomi digital, karantina, dan kerja sama perfilman.
Dalam jumpa pers bersama, Presiden Xi menekankan, Tiongkok dan Rusia harus terus memperdalam kerja sama pragmatis di berbagai bidang, membangun landasan yang kukuh bagi kerja sama strategis yang komprehensif, terus menyejahterakan rakyat kedua negara, serta memberikan daya penggerak yang lebih kuat bagi pembangunan global.
Dalam pertemuan, Presiden Xi menyatakan bahwa rasa saling percaya politik kedua negara semakin dalam, ikatan kerja sama pragmatis semakin erat, pertukaran sosbud dan antardaerah semakin dinamis, sehingga hubungan Tiongkok-Rusia di era baru menjadi lebih percaya diri, stabil, dan tangguh.
Dalam kunjungannya di Rusia, Presiden Xi Jinping juga mengirimkan surat ucapan selamat untuk acara "Obor Perdamaian, Babak Baru Zaman – Peringatan 80 Tahun Kemenangan Perang Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Kemenangan Uni Soviet dalam Perang Patriotik Raya ", ia juga berharap media kedua negara dapat bersama-sama mengemban misi, bergandengan tangan dan maju bersama, serta melakukan lebih banyak pertukaran sosbud yang dapat menyambungkan hati, merakyat, dan penuh kehangatan.
Meningkatkan “Ketahanan” Hubungan Tiongkok dan Rusia secara Komprehensif
Berbicara tentang hubungan Tiongkok-Rusia, Presiden Xi Jinping berkali-kali menyinggung kata “tangguh”.
Di sela-sela kunjungannya ke Rusia kali ini, dalam artikelnya yang dipublikasikan di surat kabar Rusia, Rossiyskaya Gazeta, Presiden Xi menunjukkan bahwa kedua belah pihak hendaknya bersama-sama menentang segala upaya yang bertujuan mengganggu atau merusak persahabatan dan rasa saling percaya antara Tiongkok dan Rusia, tidak bingung oleh suatu momen atau kejadian, dan tidak terganggu oleh badai, bersama mendorong proses multipolarisasi dunia dengan kepastian dan ketahanan kerja sama strategis Tiongkok-Rusia, serta bersama mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.
Hari Kamis pagi (8/5) kemarin, ketika mengadakan pembicaraan dengan Presiden Putin, Presiden Xi sekali lagi menekankan bahwa Tiongkok dan Rusia hendaknya memperdalam rasa saling percaya politik, mempererat kerja sama strategis, serta mendorong hubungan bilateral maju menuju masa depan yang semakin matang dan tangguh.
Bagaimana Tiongkok dan Rusia “bergotong royong dan mengatasi kesulitan”? Meningkatkan “ketahanan” hubungan kedua negara secara komprehensif sangatlah penting.
Dalam jamuan teh dengan Presiden Putin, Presiden Xi Jinping dengan jelas menunjukkan, “Dunia telah memasuki periode baru yang penuh gejolak dan perubahan. Asalkan Tiongkok dan Rusia mempertahankan fokus strategis, dan kerja sama strategisnya, kekuatan apa pun tidak akan bisa menghalangi pembangunan dan revitalisasi kedua negara, tidak bisa menghalangi keinginan masyarakat kedua negara untuk mewariskan persahabatan Tiongkok-Rusia, dan tidak bisa menghalangi arus zaman multipolarisasi dunia dan globalisasi ekonomi”.
Tanggal 9 Mei hari ini waktu setempat, Presiden Xi menghadiri perayaan 80 Tahun Kemenangan Uni Soviet dalam Perang Patriotik Raya, ini juga merupakan kehadirannya kembali pada sebuah acara peringatan akbar setelah berselang 10 tahun.