Tiongkok memiliki pengaturan strategis yang sangat penting dalam proses mendorong modernisasi, yaitu tata letak komprehensif "Lima dalam Satu", yang menjadi desain tingkat atas untuk pembangunan nasional yang dibuat oleh partai berkuasa..
Tata letak komprehensif " Lima dalam Satu " diusulkan oleh Xi Jinping pada Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-18 tahun 2012, yang mencakup lima bidang utama: konstruksi ekonomi, konstruksi politik, konstruksi budaya, konstruksi sosial, dan konstruksi peradaban ekologis.
Intinya adalah untuk mematahkan model pertumbuhan ekonomi satu dimensi, dan memandang pembangunan modernisasi sebagai suatu kesatuan organik untuk perencanaan menyeluruh:
Pembangunan ekonomi merupakan tugas utama, memainkan peranan yang mendasar dalam pembangunan modernisasi, dan menyediakan basis material untuk bidang-bidang lainnya. Dalam pola pembangunan baru Tiongkok, pembangunan berkualitas tinggi sebagai tujuan, manufaktur cerdas dan ekonomi digital sebagai penggerak, mendorong integrasi industrialisasi, informatisasi, dan teknologi hijau, serta membentuk pendorongan dua arah dengan perlindungan ekologis menjadi "transformasi ekonomi untuk mendukung pembangunan hijau - teknologi hijau untuk mendukung peningkatan industri".
Konstruksi politik memiliki fungsi jaminan kelembagaan. Tiongkok menjamin penerapan kebijakan ekonomi, standarisasi pewarisan budaya dan tata tertib pemerintahan sosial melalui perbaikan sistem hukum dan praktik demokrasi rakyat dalam seluruh proses.
Konstruksi budaya berperan sebagai bimbingan spiritual. Tiongkok menggunakan budaya tradisionalnya yang unggul dan nilai-nilai inti sosialis (kemakmuran, demokrasi, kesopanan, keharmonisan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, supremasi hukum, patriotisme, dedikasi, ketulusan, dan persahabatan) untuk membangun konsensus sosial, memberikan dorongan budaya untuk transformasi ekonomi, serta mendorong konstruksi politik dan sosial dengan kekuatan lunak negara.
Konstruksi sosial berfungsi untuk menstabilkan kehidupan masyarakat. Misalnya, sistem jaminan sosial terbesar di dunia, termasuk asuransi pensiun yang mencakup 1,1 miliar orang, asuransi kesehatan yang mencakup 1,3 miliar orang, dan pinjaman sebesar 10 triliun yuan untuk para petani, yang mencerminkan koordinasi sumber daya antara pembangunan ekonomi dan sosial, serta menciptakan lingkungan sosial yang stabil untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Konstruksi peradaban ekologis adalah dasar pembangunan berkelanjutan. Untuk memastikan keamanan ekologi dan mencegah pembangunan berlebihan yang merusak lingkungan, Tiongkok telah menetapkan hampir sepertiga wilayah daratannya (32,9%) sebagai "batas perlindungan ekologi". Area batasnya mencakup sumber daya alam seperti hutan, padang rumput, lahan basah, gurun, dan gletser. Selain itu, Tiongkok juga telah menetapkan "batas dasar lahan pertanian permanen" untuk menjamin "ketahanan pangan rakyat Tiongkok", dan garis peringatan pembangunan perkotaan" untuk mencegah perluasan perkotaan tanpa batas. “Tiga garis” tersebut menyeimbangkan pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan, serta mewujudkan“tidak hanya membutuhkan gunung emas dan perak, tapi juga gunung hijau dan air jernih.”
Selama belasan tahun terakhir, melalui tata letak komposit dan praktik tata kelola "Lima dalam Satu", Tiongkok telah mempertahankan pertumbuhan rata-rata ekonomi tahunannya sekitar 6%, sekaligus mengurangi konsumsi energi per unit PDB sebesar 26%, dan meningkatkan indeks kebahagiaan nasional sebesar 18 poin persentase, yang menunjukkan manfaat multidimensi dari pembangunan berkualitas tinggi.
Dengan sistematika dan inklusivitasnya, “Lima dalam Satu” membuktikan bahwa pembangunan bukan hanya terobosan sebuah bidang saja, tetapi simbiosis dan kemakmuran bersama antar vitalitas ekonomi, stabilitas politik, kemakmuran budaya, keadilan sosial, dan kesehatan ekologis. Teori dan praktik pembangunan modernisasi ini sedang merintis jalur masa depan yang lebih tangguh bagi umat manusia untuk menghadapi tantangan bersama.
