Atas undangan Presiden Republik Kazakhstan, Tokayev, Presiden Xi Jinping akan mengunjungi Astana, Kazakhstan dari tanggal 16-18 Juni untuk menghadiri KTT Tiongkok-Asia Tengah ke-2.
Dua tahun yang lalu, KTT Tiongkok-Asia Tengah pertama berhasil diselenggarakan di Xi'an, Tiongkok, yang menandai dimulainya era baru hubungan Tiongkok-Asia Tengah. Presiden Xi Jinping menekankan bahwa hubungan Tiongkok dengan negara-negara Asia Tengah memiliki akar sejarah yang dalam, kebutuhan nyata yang luas, dan landasan opini publik yang kukuh, menunjukkan vitalitas dan semangat di era baru.
Saat ini, KTT Tiongkok-Asia Tengah ke-2 telah tiba sesuai jadwal, dan akan mendorong keenam negara menuju perjalanan baru untuk membangun komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Asia Tengah. Dari pepatah-pepatah yang dikutip oleh Presiden Xi, Anda akan memahami arti penting dan masa depan cerah dari kerja sama Tiongkok-Asia Tengah.
"Tas Kosong Tak Dapat Berdiri Tegak"
Pada bulan Juni tahun 2016, Presiden Xi Jinping menyebutkan pepatah "tas kosong tidak dapat berdiri tegak" dalam pidatonya di Oliy Majlis Uzbekistan, untuk menekankan pentingnya mendorong kerja sama dalam pembangunan bersama "Sabuk dan Jalan".
Saat ini, Tiongkok telah mencapai cakupan penuh dalam kemitraan strategis komprehensif dengan lima negara Asia Tengah, cakupan penuh dalam penandatanganan dokumen kerja sama untuk bersama-sama membangun "Sabuk dan Jalan", dan cakupan penuh dalam mempraktikkan konsep komunitas senasib sepenanggungan umat manusia di tingkat bilateral.
Ketiga "cakupan penuh" tersebut berasal dari persahabatan yang telah diwariskan selama ribuan tahun, dan hasil dari orang-orang yang berpikiran sama.
Presiden Xi Jinping pernah berkata, "Memperdalam kerja sama Tiongkok-Asia Tengah merupakan pilihan strategis yang dibuat oleh para pemimpin generasi kita dengan berfokus pada masa depan. Hal ini sesuai dengan tren dunia dan harapan rakyat."
Pada awal tahun 2022, Presiden Xi Jinping mengadakan KTT virtual dengan para kepala negara dari lima negara Asia Tengah, untuk memperingati 30 tahun penjalinan hubungan diplomatik antara Tiongkok dan lima negara Asia Tengah. Berbagai pihak mengusulkan untuk meningkatkan mekanisme Tiongkok-Asia Tengah ke tingkat kepala negara.
KTT Tiongkok-Asia Tengah pertama diadakan di ibu kota kuno Xi'an, Tiongkok pada bulan Mei 2023. Presiden Xi Jinping mengajukan "empat usulan" tentang pembangunan Asia Tengah yang seperti apa, dan "empat kegigihan" tentang bagaimana membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Asia Tengah, serta mendapat dukungan penuh dan tanggapan hangat dari para kepala negara Asia Tengah.
Pada bulan Juli 2024, selama kunjungan kenegaraannya di Kazakhstan, Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Kazakhstan dan pihak-pihak terkait lainnya untuk meningkatkan dan memperkuat mekanisme Tiongkok-Asia Tengah, serta mendorong lebih banyak hasil baru dalam kerja sama Tiongkok-Asia Tengah.
Berpegang pada prinsip konsultasi bersama, pembangunan bersama, dan berbagi bersama, konotasi kerja sama Tiongkok-Asia Tengah menjadi semakin kaya, pola kerja sama multi-dimensinya yang menyeluruh menjadi semakin sempurna, dan mekanisme kerja sama tingkat menteri seperti ekonomi dan perdagangan, industri dan investasi, pertanian, transportasi, bea cukai, keamanan publik dan urusan dalam negeri, dan manajemen darurat yang ditetapkan dalam kerangka mekanisme tersebut beroperasi secara efisien.
“Asalkan Berusaha Keras, Tanah Pun Dapat Menghasilkan Emas”
Tanggal 29 April lalu, jalur KA Tiongkok-Kirgiztan-Uzbekistan yang ada di wilayah Kirgiztan memulai konstruksi proyek tiga terowongan gunung Fergana, Naryn ke-1 serta Koshtobe, yang dianggap sebagai proyek kontrol penting dalam KA tersebut. Hal tersebut menandai bahwa proyek konstruksi KA Tiongkok, Kirgiztan, Uzbekistan telah memasuki tahap konstruksi yang substansial.
“Mendorong sinergi dan konsultasi seputar proyek konstruksi KA Tiongkok, Kirgiztan, Uzbekistan” merupakan salah satu isi penting dalam tuntutan Presiden Xi Jinping, yaitu “hendaknya merancang, membangun dan mengembangkan kerja sama Tiongkok-Asia Tengah dengan baik”.
KA tersebut memiliki panjang sekitar 523 km yang melintasi tiga negara, dan bakal menjadi jalur darat terpendek yang menyambungkan Tiongkok dengan negara Asia Tengah. Setelah KA tersebut resmi beroperasi, akan memperpendek waktu pengangkutan barang, menurunkan biaya logistik dan mendorong perkembangan kolaborasi ekonomi regional.
Mulai dari peningkatan interkoneksi, pengintensifan hubungan ekonomi dan perdagangan sampai perluasan kerja sama energi, Tiongkok telah membangun beberapa jalan pembangunan dengan negara-negara Asia Tengah, menuju prospek luas yang saling menguntungkan dan menang bersama, serta senasib sepenanggungan bilateral.
“Pepatah pertanian di Shannxi Tiongkok menyebut ‘asalkan berusaha tanah pun dapat menghasilkan emas’. Sementara pepatah Asia Tengah pun menyebut ,’jika berusaha pasti ada hasilnya, siapa menabur dialah yang akan menuai’”. Dalam KTT Tiongkok-Asia Tengah pertama, Presiden Xi Jinping mengibaratkan masa depan enam negara yang semakin indah dengan berbagai pepatah.
“Persaudaraan Adalah yang Paling Berharga dari Semua Harta”
Bulan Juli tahun 2024, Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan ke Kazakhstan. Lima belas remaja setempat menyanyikan lagu “Gechang Zuguo”(Menyenandungkan Tanah Air) dengan menggunakan bahasa Mandarin di aula Wisma Tamu Agung. Para remaja tersebut turut menyampaikan harapannya masing-masing kepada Presiden Xi. “Saya ingin belajar ke Universitas Tsinghua Tiongkok”, “Universitas Tsinghua juga adalah impian saya, dan saya ingin belajar pemrograman”....
“Selamat datang untuk belajar di universitas-universitas di Tiongkok!” Presiden Xi Jinping memuji mereka.
Sejauh ini, “popularitas bahasa Mandarin” dan “antusias terhadap Tiongkok” di negara-negara Asia Tengah terus meningkat. Pendirian pusat kebudayaan antara Tiongkok dengan negara-negara Asia Tengah turut dipercepat, sejumlah besar siswa asing tamat dari 13 Institut Konfusius, dan melanjutkan studi di Tiongkok menjadi pilihan bagi semakin banyak pemuda di Asia Tengah.
Tanggal 31 Mei lalu, kereta api khusus pariwisata budaya internasional pertama Tiongkok-Asia Tengah (Xi’an-Almaty) dengan lukisan bangunan ikon budaya Xi’an seperti Pagoda Dayanta dan tembok kuno di badan gerbong singgah di Stasiun Kereta Almaty Kazakhstan. Serangkaian kegiatan pertukaran kebudayaan Tiongkok-Kazakhstan pun dimulai.
Tahun ini adalah “Tahun Pariwisata Tiongkok” di Kazakhstan, sekaligus “Tahun Pariwisata Uzbekistan” di Tiongkok. Semakin banyak turis Tiongkok menikmati pesona Asia Tengah di beberapa kota kuno jalur sutra termasuk Samarkand dan Bukhara, “melancong ke Tiongkok” telah menjadi pilihan bersama sejumlah turis dari negara-negara Asia Tengah.
“Persaudaraan adalah yang paling berharga dari semua harta”. Dalam KTT Tiongkok-Asia Tengah, Presiden Xi Jinping menggunakan pepatah untuk mengekspresikan pengejaran bersama rakyat Asia Tengah, yaitu solidaritas, inklusivitas dan keharmonisan.
Tiongkok bersama negara-negara Asia Tengah mewarisi semangat jalur sutra, yaitu kerja sama damai, keterbukaan dan inklusivitas, saling belajar, saling menguntungkan dan menang bersama, serta terus melakukan inovasi di sejumlah bidang kerja sama termasuk pendidikan, kesehatan, pariwisata, peliputan dan pertukaran daerah, bersama membangun kerangka besar pertukaran antarmasyarakat yang multikultural dan interaktif.
Dengan bimbingan diplomatik para pemimpin tertinggi, Tiongkok bersama negara-negara Asia Tengah mewarisi persahabatan dan mendorong kerja sama, serta akan bersama merintis babak baru yang saling pengertian dan senasib sepenanggungan, memberikan sumbangan yang lebih besar untuk mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.