Warisan Budaya Tak Benda Seni Dawaz etnis Uighur di Xinjiang telah di wariskan dari generasi ke generasi selama 2000 tahun. Di Pusat Warisan Seni Dawaz milik Adil Wuxor yang berada di Kabupaten Yengisar total terdapat sekitar 30 siswa yang berusia antara 8-15 tahun. Dengan keteguhan, semangat dan kecintaan mereka terhadap seni Dawaz, mereka telah berhasil mengatasi kesulitan, ketakutan dan keraguan mereka dalam berlatih selama 3 tahun ini. Mereka telah berhasil menjadi seniman kecil yang mampu memukau semua orang.
Pelatih di pusat itu mengatakan, mereka membutuhkan waktu selama 6 tahun untuk lulus dan bisa tampil di depan penonton secara matang. Mereka harus berlatih setiap hari dan memiliki kesadaran untuk melindungi diri sendiri agar dapat menguasai keterampilan tersebut dengan baik, tepat dan cepat.
Subinur yang tahun ini berusia 14 tahun mengatakan bahwa setiap hari dirinya bangun pagi untuk berlatih selama 1 jam kemudian berangkat sekolah, sepulang sekolah pun dirinya masih harus berlatih lagi. Mereka semua tinggal di pusat tersebut dan setiap 2 minggu sekali pulang ke rumah untuk bertemu keluarga mereka. Orang tua mereka pun setiap minggu datang menengok mereka. Subinur mengatakan, selama 3 tahun berlatih, dirinya pernah menangis dan lelah karena latihan yang berat, dan orang tuanya pun pernah membujuknya untuk berhenti karena tidak tega melihat anaknya menjalani latihan yang melelahkan itu. Namun, Subinur tetap teguh berlatih dan tidak putus asa, di bawah bimbingan guru dan pelatihnya secara fisik dan spritual, serta kecintaannya pada seni Dawaz, Subinur akhirnya mampu mengatasi kesulitan dan mencapai prestasi yang menakjubkan. "Saya melihat para seniman Dawaz sangat luar biasa, saya ingin seperti mereka, maka saya pun memutuskan untuk mempelajari keterampilan ini. Orang tua saya juga sangat mendukung dan bangga dengan pencapaian saya saat ini".
