Jumat, 14 Agustus 2020 00:18

Kolaborasi dengan 6 bank, PrivyID wujudkan solusi pendaftaran kartu kredit Contactless

Press Release

Jakarta, Indonesia, 13 Agustus 2020 /PRNewswire/ -- PrivyID, perusahaan penyedia layanan tanda tangan digital pertama di Indonesia, menjadi satu-satunya penyedia layanan tanda tangan digital yang lulus Ruang Uji Coba Terbatas besutan Bank Indonesia.

Lolosnya PrivyID pada program ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, inovasi tanda tangan digital milik PrivyID dapat diintegrasikan dengan sistem aplikasi kartu kredit secara daring milik enam bank terkemuka di Indonesia, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, BNI Syariah, Bank CIMB Niaga, dan Bank Mega. Dalam setahun, kolaborasi ini berhasil mempermudah proses aplikasi kartu kredit bagi lebih dari 50 ribu nasabah.

Sebelumnya, PrivyID juga telah terdaftar sebagai Penyelenggara Penunjang Teknologi Finansial di Bank Indonesia sejak 2018. Program regulatory sandbox sendiri dirancang untuk memberikan kesempatan uji coba terbatas, evaluasi, dan monitoring terhadap berbagai inovasi produk, layanan, teknologi, serta model bisnis perusahaan-perusahaan teknologi finansial (tekfin) terpilih. Penyelenggara tekfin yang lulus dari program ruang uji coba ini dinilai memiliki produk atau layanan yang layak sekaligus aman untuk digunakan oleh masyarakat luas.

CEO PrivyID Marshall Pribadi mengatakan, "Kami merasa terhormat dan bangga bisa berkolaborasi bersama 6 bank besar yang ada di Indonesia untuk menggerakkan roda ekonomi digital."

Marshall juga menyampaikan pendapatnya mengenai pentingnya solusi finansial yang dapat diakses tanpa perlu melakukan pertemuan fisik di tengah pandemi.

"Tanda tangan digital merupakan pengganti tanda tangan basah yang sah secara hukum," jelasnya. "Dengan penggunaan tanda tangan digital pada proses aplikasi secara online, nasabah tidak perlu bertatap muka atau pergi ke tempat umum seperti pusat perbelanjaan untuk melakukan pembuatan kartu kredit. Tanda tangan digital merupakan solusi contactless yang tepat bagi penyedia jasa keuangan", ungkap Marshall.

Selain lebih aman dari segi protokol kesehatan, implementasi tanda tangan digital pada proses aplikasi kartu kredit secara daring juga menghasilkan tingkat kepuasan yang sangat tinggi di tengah nasabah. Survei yang diselenggarakan oleh Macromill Southeast Asia (Nusa Research) menyatakan bahwa 96% responden yang telah mencoba proses ini menilai proses aplikasi kartu kredit menggunakan tanda tangan digital lebih mudah dibandingkan proses registrasi manual.

Sebagian besar responden juga merasa tanda tangan digital lebih aman karena data pribadi di formulir pendaftaran langsung terintegrasi dengan bank tanpa melalui pihak ketiga. Tingginya tingkat keamanan dan kenyamanan nasabah saat melakukan pendaftaran kartu kredit tentu merupakan salah satu faktor penting untuk mendorong potensi pertumbuhan volume transaksi kartu kredit di Indonesia.

Hardian Chandrakusuma, Senior Manager Card Product Management Bank Mandiri, menyampaikan, "PrivyID berhasil memberikan dampak positif pada proses operasional dan bisnis kartu kredit Bank Mandiri."

Kondisi ini terefleksi dari hasil yang didapatkan Bank Mandiri selama menjalankan program Ruang Uji Coba Terbatas (regulatory sandbox) Bank Indonesia bersama PrivyID. "Rata-rata aplikan meningkat tiga kali lipat dibandingkan metode akuisisi eksisting. Kami juga berterima kasih dengan adanya tanda tangan digital ini bisa mengurangi proses tatap muka dalam proses pengajuan kartu kredit saat pandemi COVID-19", ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, Riski Aji, Business Analyst BRI, juga menyampaikan kesan yang senada. "Kami percaya pada layanan yang diberikan PrivyID. PrivyID sudah membantu BRI dalam menyediakan layanan keuangan berbasis digital yang lebih handal dan mudah bagi nasabah, dengan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian," ungkapnya.


Tentang PrivyID

PrivyID (PT Privy Identitas Digital) adalah startup Regulatory Technology (Regtech) pertama yang mendapatkan pengakuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia sebagai penyelenggara tanda tangan elektronik tersertifikasi. PrivyID juga merupakan perusahaan Indonesia pertama dan satu-satunya yang menjadi anggota FIDO Alliance, suatu asosiasi industri internasional yang memiliki misi menciptakan standar otentikasi secara global.

Semenjak didirikan pada tahun 2016, PrivyID telah dipercaya oleh lebih dari 6 juta pengguna dan 500 perusahaan di Indonesia, termasuk lima dari tujuh Bank Buku IV yang memiliki modal inti di atas 30 Triliun Rupiah. Layanan identitas dan tanda tangan digital PrivyID juga telah digunakan oleh perusahaan ternama lainnya seperti Telkom, XL, Indosat, Unilever Indonesia, BCA Finance, Gramedia, Akulaku, dan Kredivo.

Sebagai perusahaan tersertifikasi ISO/IEC 27001:2013, PrivyID beroperasi mengikuti sistem keamanan informasi berstandar internasional. PrivyID juga tercatat di Otoritas Jasa Keuangan sebagai penyelenggara E-KYC. Selain itu, kerjasama resmi PrivyID dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri memungkinkan PrivyID untuk memverifikasi identitas penandatangan sebagaimana disyaratkan dalam UU ITE. CEO PrivyID, Marshall Pribadi, adalah ketua umum Indonesia Regtech and Legaltech Association (IRLA), anggota Endeavor Entrepreneur, dan salah satu penerima Forbes'Asia 30 Under 30.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.privy.id atau hubungi tim Marketing Communication kami di:

Naufal Arie (Marketing Communication Assistant - Jakarta)
Email: naufal@privy.id
Fauzi Juni Putra (Marketing Communication Assistant - Yogyakarta)
Email: fauzi@privyid.tech
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20200813/2884637-1?lang=0

Tautan terkait:
https://www.privy.id/

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 1262 Views

Update
No Update Available
Related News
Diskual adakan Rekonsiliasi Internal Penyelesaian Migrasi Data semester I TA 2022 di lingkungan TNI AL UO TNI AL di Lantamal VI
Wakil Komandan Lantamal VI lepas Calon Taruna AAL TA. 2022
Meriahkan HUT Ke-72 tahun 2022, Lantamal VI adakan senam aerobik dan fun games
×