Rabu, 24 Maret 2021 21:14

Pentingnya memahami cara “Bermain” saham yang tepat

Ekonomi

JAKARTA, 24 Maret 2021, Idekonomi telah merilis episode podcast terkini, bertajuk “Saham ala Influencer: Untung Pesat atau Sesaat” yang membahas maraknya tren masyarakat yang mulai bertransaksi di pasar saham atas dorongan atau rekomendasi dari selebritis dunia maya dan influencer.

Tren tersebut sebenarnya disambut baik karena dapat meningkatkan literasi masyarakat terhadap produk keuangan, namun terdapat juga kasus-kasus di mana masyarakat menggunakan uang darurat atau meminjam uang semata-mata hanya untuk mengikuti fenomena tersebut.

Untuk membahas ini, Idekonomi menghadirkan Zabrina Raissa, Head of Online Trading, Ciptadana Sekuritas, dan Nadia Amalia, CEO dan Co-Founder ALIA, Aplikasi Perencanaan Keuangan.

Fenomena “bermain” atau investasi saham menjadi populer saat ini seiring dengan juga maraknya digitalisasi. Kemudahan penyebaran informasi mendorong munculnya figur-figur baru di dunia maya yang akrab disapa dengan “influencer” yang memiliki kemampuan untuk menyebarkan pendapatnya - termasuk dalam rekomendasi pembelian produk saham tertentu.

Namun, Zabrina menekankan bahwa tidak semua influencer itu memiliki lisensi untuk merekomendasikan saham. “Sebenarnya, kehadiran influencer telah banyak berkontribusi dalam meningkatkan literasi keuangan. Selama yang disampaikan ada basic-nya, ya gak apa-apa juga. Namun, ada juga kasus dimana beberapa influencer dianggap memanfaatkan pengikutnya sebagai pom-pom saham karena masuk ke pasar sahamnya terlambat.

Makanya banyak orang yang jadi trauma dan menganggap (investasi saham) itu gambling,” tutur Zabrina. Semenjak pandemi, banyak perusahaan di pasar saham yang mengalami penurunan performa sehingga berpengaruh pada rendahnya harga-harga lembaran saham dan memicu meningkatnya minat pembelian produk saham.

Dengan terlibatnya banyak investor lokal saat ini, penting agar edukasi terkait berinvestasi saham menjadi esensial. Salah satu edukasi yang dibutuhkan adalah pemahaman mengenai pengelolaan keuangan.

Pemahaman mengenai pengelolaan keuangan sepatutnya diarahkan ke generasi milenial dan Gen Z yang baru mulai bermain saham. Generasi ini merupakan generasi yang aktif bermain sosial media dan berpeluang untuk terpengaruh juga dengan tren-tren yang terjadi di sosial media - termasuk tren berinvestasi saham.

Menurut Nadia, kondisi ini juga yang mendorong mereka untuk berinvestasi saham tanpa memiliki perencanaan yang matang. “Walaupun tidak semua (generasi milenial) takut tertinggal tren, namun mereka yang tertekan dengan lingkungan sosial cenderung bias dalam menentukan produk saham yang dibeli. Selama hijau-hijau saja (pergerakan saham), misalnya, mereka merasa berhasil. Tapi ada yang sensitif dengan kerugian-kerugian juga. Padahal sebenarnya, belum banyak yang paham proses produk saham dalam menghasilkan keuntungan itu bagaimana,” ujar Nadia.

Lebih lanjut, investasi saham perlu dimulai dengan memiliki dana yang dialokasikan khusus untuk berinvestasi. Acap kali, masyarakat memiliki dana darurat yang siap digunakan untuk berinvestasi tapi ternyata ada tujuan atau kebutuhan keuangan lain yang lebih penting yang tidak dipikirkan sebelumnya oleh masyarakat. “Tidak ada easy way untuk belajar bermain saham. Kadang-kadang kita sudah belajar teorinya, tapi di pasar saham semua gak bisa kita prediksi.”, menurut Nadia.

Beberapa pemahaman mengenai analisis fundamental perusahaan dan juga latihan menjadi kunci dalam praktik baik berinvestasi saham. Selain itu, penting juga untuk bertanya ke orang yang tepat. “Jika ada teman yang bekerja atau berpengalaman berinvestasi di pasar modal, bisa di tanyakan ke mereka mengenai cara berinvestasi saham. Jangan sampai kita mengikuti influencer langsung tapi tanpa memahami bagaimana cara berinvestasi yang baik,” menurut Nadia.

Peran teknologi dalam kemudahan transaksi investasi saham juga bisa dimaksimalkan dengan penggunaan aplikasi mobile investasi saham. “Penting untuk bisa memilih aplikasi yang tidak hanya di HP, tapi juga ada di website dan aplikasi desktop. Salah satunya adalah aplikasi Ciptadana Bluechip. Beberapa fitur yang juga perlu dipertimbangkan dalam berinvestasi saham melalui aplikasi juga seperti panduan istilah di dunia saham serta fitur informasi mengenai performa dan analisis fundamental perusahaan.

Semuanya sudah dirangkum dalam fitur-fitur yang ada di Bluechip,” kata Zabrina. Nadia menambahkan bahwa fitur teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan dana khusus untuk mulai berinvestasi. “Cari aplikasi pengelola keuangan yang memiliki konsultan pengelola keuangan, salah satunya ALIA,” saran Nadia.

----

Idekonomi merupakan media yang bertekad untuk membumikan pemahaman mengenai isu ekonomi agar mudah dipahami melalui wawancara interaktif bersama ahli dan dikemas dalam bentuk siniar (podcast) serta wadah lainnya. Dengarkan secara lengkap pembahasan mengenai isu tersebut di bit.ly/spotify-idekonomi. Sampaikan ide untuk pembahasan di episode berikutnya serta saran, masukan dan ajakan kolaborasi atau kerjasama melalui kotak surel kami di contact.idekonomi@gmail.com (Ilman)

favorite 2 likes

question_answer 0 Updates

visibility 808 Views

Update
No Update Available
Related News
Petani kopi Indonesia belajar pengolahan biji kopi di Tiongkok
Serangkaian angka ini buktikan optimisme dunia terhadap ekonomi Tiongkok
Xi Jinping tegaskan untuk dorong pembangunan Tiongkok bagian tengah
×