BEIJING, 30 April 2021 /PRNewswire/ -- Laiye, pemimpin sektor Intelligent Automation di Tiongkok, pada hari ini mengumumkan pendanaan seri C+ senilai $50 juta. Pendanaan ini dipimpin oleh Ping An Global Voyager Fund dan Shanghai Artificial Intelligence Industry Equity Investment Fund, sementara, Lightspeed China Partners, Lightspeed Venture Partners, Sequoia Capital China, dan Wu Capital turut berpartisipasi.
Sepanjang tahun lalu, Laiye telah membuat beberapa pencapaian berkat portofolio produk yangi inovatif dan ekosistem yang berkembang pesat. Laiye juga mempercepat ekspansi internasional terlepas dari pandemi yang terjadi, dan kini melayani basis klien yang semakin luas. Basis klien ini terdiri atas berbagai perusahaan yang tercantum dalam daftar "Fortune 500", lembaga pemerintah, dan UKM. Pendapatan Laiye dari langganan perangkat lunak RPA per tahun melesat sebesar 900% secara tahunan. Di sisi lain, produk conversational AI dalam portofolio Intelligent Automation, yakni Laiye Chatbot, terus mendapat respons yang baik dari komunitas pengguna. Sederet kesuksesan ini sejalan dengan pencapaian Laiye yang meraih arus kas positif untuk bisnis di segmen korporat, dan tingkat keuntungan untuk bisnis chatbot pada Triwulan IV-2020.
LI Wei, co-CEO & President, Laiye, berkata bahwa pendanaan yang diperoleh akan dialokasikan untuk ekspansi global dan pengembangan produk. Tujuannya adalah membantu kalangan perusahaan untuk mewujudkan intelligent automation secara terpadu. Laiye ingin melengkapi portofolio RPA dengan fitur native AI, kompatibilitas dengan sistem operasi yang semakin luas, seperti Linux dan Android, serta kemampuan untuk diimplementasikan pada seluruh platform cloud yang utama. Laiye akan terus merekrut bakat-bakat terbaik guna mengembangkan berbagai solusi untuk industri tertentu, serta memperkuat ekosistem pengembang aplikasi dan kemitraan.
Jangkauan global Laiye saat ini tersebar di Asia, Amerika Serikat, dan Eropa. Sementara, mitra-mitra internasional yang mendukung Laiye termasuk Microsoft, Deloitte, KPMG, dan Digital China. Laiye pun sukses mendirikan kantor baru di luar negeri, tepatnya di Singapura, dan menjadi kantor pusat untuk kawasan Asia Pasifik. Di tengah ekspansi yang tengah berlangsung, Laiye ingin bermitra dengan perusahaan-perusahaan ternama di Asia Tenggara, serta menyadari berbagai ekspektasi dan tren teknologi di sejumlah wilayah lokal. Dengan demikian, berbagai solusinya tetap relevan dengan pasar-pasar sasaran.
Jonathan Larsen, Chief Innovation Officer, Ping An Group, dan CEO, Ping An Global Voyager Fund, pihak yang memimpin babak pendanaan tersebut, berkata, "Laiye telah menjadi pemimpin industri di Tiongkok, khususnya pada sektor yang berkembang sangat pesat dan menarik. Berbagai solusi Laiye sangat dibutuhkan berbagai lembaga keuangan. Tiongkok juga mulai memetik manfaat dari berbagai aplikasi RPA. Untuk itu, Ping An gembira bermitra dengan Laiye untuk mengusung mereka ke babak pertumbuhan baru."
WU Wei, MD, Shanghai Artificial Intelligence Industry Equity Investment Fund, investor baru Laiye, berkata, "Laiye memiliki pengalaman luas di sektor RPA dan sederet teknologi AI, seperti deep learning, NLP, dan multi-modal interaction. Didukung kemampuan untuk menghadirkan berbagai solusi mendalam dan komprehensif, Laiye bisa membantu banyak organisasi yang ingin membangun perangkat canggih dan solusi proses bisnis secara efisien. Kami akan terus mendukung Laiye agar semakin banyak pelaku industri di Shanghai dan wilayah lain yang berhasil mewujudkan transformasi digital."
James Mi, Founding Partner, Lightspeed China, salah satu investor awal Laiye, berkata, "Sejak kami berinvestasi pada Laiye pada pendanaan tahap awal, kami telah menyaksikan perkembangan Laiye hingga menjadi pemimpin sektor intelligent automation di Tiongkok, serta membangun komunitas pengembang dan ekosistem kemitraan yang terbesar di Tiongkok."
Laiye saat ini didukung komunitas besar yang mencakup lebih dari 400.000 pengembang aplikasi dan lebih dari 500 mitra yang sebagian besar berbasis di Tiongkok. Laiye juga cepat memperluas komunitasnya di luar Tiongkok lewat sejumlah mitra seperti SAMART RAASPAL asal Thailand.
Wang Guanchun, Chairman & CEO, Laiye, berkata, "Laiye telah membina komunitas pengembang aplikasi dengan menggelar sejumlah kompetisi RPA+AI, dan meluncurkan bot store yang mempertemukan UKM yang membutuhkan layanan automasi dengan pengembang aplikasi yang bekerja sebagai tenaga lepas. Laiye ingin membina komunitas pengembang yang terbesar di dunia pada segmen software robot, dan membangun bot marketplace terbesar di dunia dalam tiga tahun ke depan. Dan, kami berencana untuk menyertifikasi setidaknya satu juta pengembang software robot pada 2025. Kami optimis bahwa tenaga kerja digital dan intelligent automation akan menjangkau segala aspek kehidupan kalau pekerja manusia mampu meningkatkan keahlian dalam bidang RPA dan AI."
Tentang Laiye
Laiye berpengalaman luas dalam sektor RPA + AI, dan membantu berbagai perusahaan dan orang untuk mewujudkan potensi mereka. Hal ini dilakukan Laiye dengan mengoptimalkan aliansi kolaboratif dengan "solusi ketenagakerjaan" yang modern, dinamis, bersifat digital dan meningkatkan produktivitas, serta dikembangkan dengan kode pemrograman yang minim (low-code). Laiye menyediakan berbagai solusi AI/RPA/NLP terlengkap dan termutakhir agar pelaku usaha menjadi lebih efisien, efektif, gesit, dan sukses. Laiye juga membantu orang untuk mengutamakan insiatif yang bermanfaat, inovatif, dan berperan vital.
Sejumlah teknologi utama Laiye mencakup robotic process automation (RPA), process mining, natural language processing (NLP), conversational intelligence, pemindaian teks, dan pemindaian gambar.
www.laiye.com/en
