Selasa, 04 Mei 2021 23:31

AL Tiongkok bantu pengangkatan KRI Nanggala-402

Luar Negeri

Kapal Selam Indonesia KRI Nanggala-402 telah ditemukan, tapi peristiwa ini jauh belum dari berakhir. Bagaimana mengangkat kapal selama tersebut dari dasar laut tetap adalah masalah sulit. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono Jumat lalu (30/4) menjabarkan skema pengangkatan KRI Nanggala-402. Dia mengatakan, AL Singapura hanya dapat mengevakuasi komponen kapal selam yang ringan. Adapun lambung yang berat, dia mengharapkan AL Tiongkok dapat memberikan bantuan. Pada tanggal 1 Mei lalu, Tiongkok memastikan akan memberikan bantuan kepada Indonesia, dan berencana mengirim tiga kapal penyelamat untuk membantu pengangkatan KRI Nanggala-402 .Saat ini, kapal-kapal AL Tiongkok sedang menuju lokasi peristiwa atas permintaan.

Menurut laporan media Indonesia, KRI Nanggala-402 total membawa 53 awak, termasuk Komandan Kapal Selam Indonesia dan keponakan Menhan Indonesia. Presiden Indonesia Joko Widodo menyampaikan duka cita kepada keluarga korban dan berjanji menanggung semua biaya pendidikan anak-anak para prajurit yang gugur dalam peristiwa ini.

Dalam peristiwa kali ini, tanggapan pihak militer Indonesia sangat cepat. Tanpa menghiraukan kemungkinan terbocornya kerahasiaan militer, pemerintah Indonesia segera meminta bantuan kepada Kantor Penyelamatan Kapal Selam NATO(ISMERLO), Australia dan Singapura.

KRI Nanggala-402 adalah kapal selam pertama yang tenggelam, tapi bukan satu-satunya kapal selam yang tenggelam di seluruh dunia. Dalam sejarah, kapal selam yang hilang kontak dan tenggelam masih banyak sekali, pekerjaan evakuasi dan penyelidikan selalu memakan waktu panjang. Sejak kapal selam muncul di dunia, penyelamatan dan evakuasi kapal selam selalu adalah masalah yang mengganggu semua negara termasuk negara militer yang besar. Pada tahun 2000, Kapal Selam Kursk Rusia terjadi ledakan, walaupun Rusia berkali-kali melakukan pertolongan, tapi karena cuaca jelek, akhirnya penyelamatan gagal, sebanyak 118 ABK tewas.

Mengapa pencarian dan penyelamatan terhadap kapal selam begitu sulit? Kapal selam dibuat dan digunakan agar tidak ditemukan jejaknya di bawah laut ketika menjalankan misi militer. Apakah hilang kontak, hanya bisa diketahui melalui penerimaan laporan rutinnya. Oksigen adalah unsur krusial yang memutuskan seberapa lama awak kapal selam dapat hidup. Cadangan oksigen yang berada di KRI Nanggala-402 hanya dapat bertahan 72 jam, tapi pengerahan kapal penyelamat ke TKP biasanya memerlukan waktu beberapa hari.

Bagi Indonesia,kapal selam adalah senjata strategis. Pada tahun-tahun terakhir ini, Indonesia juga sedang mendorong pembangunan modernisasi angkatan laut. AL Tiongkok kali ini membantu pengangkatan kapal selam Indonesia, juga memperlihatkan kerja sama antara kedua negara yang terus ditingkatkan secara menyeluruh.

favorite 1 likes

question_answer 0 Updates

visibility 570 Views

Update
No Update Available
Related News
WawancaraeEksklusif Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio oleh CMG
Xi Jinping berharap para anggota MPPR aktif berikan masukan untuk dorong pembangunan modernisasi ala Tiongkok
Xi Jinping tulis mukadimah untuk buku pelajaran kursus pelatihan kader seluruh Tiongkok kelompok ke-6
×