Kamis, 06 Mei 2021 00:35

AS masih nekat terapkan intervensionisme

Luar Negeri

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken 3 Mei lalu waktu setempat tampak hadir dalam pertemuan menteri luar negeri G7 di London. Tidak di luar dugaan, Antony Blinken sedikit pun tidak mau menutup-nutupi niatnya untuk memukul Tiongkok dan Rusia pada kesempatan itu. Dari tingkah laku Blinken tersebut terlihat semakin jelas strategi diplomatik AS mengingat hal itu terjadi pada genap seratus hari pemerintahan Joe Biden.

Di satu pihak AS terus bermuka manis kepada para sekutu tradisional Eropa, dengan harapan mereka dapat memainkan peranan penting dalam membantu AS mengintervensi dan membendung Tiongkok. Di pihak lain, AS terus mengintensifkan pengoptimalan sumber daya strategisnya secara global. Belum lama yang lalu, Menlu AS Blinken secara tegas menjabarkan perubahan haluan AS, yakni menarik mundur dari Afghanistan dan mengarahkan mata tombaknya ke Tiongkok.
Perang Afghanistan yang berlarut selama 20 tahun selain menghancurkan Afghanistan juga merugikan AS ibarat senjata makan tuan.

Terlebih lagi fondasi demokrasi ala AS diragukan secara luas. Di luar negeri, contoh demokrasi yang didirikan AS di Afghanistan dan Irak sudah hancur Berantakan. Di dalam negeri, para politikus AS mengumpamakan kerusuhan yang terjadi di negeri lain sebagai “pemandangan terindah”, namun hal serupa juga terjadi Gedung Kongres AS pada Januari lalu, sehingga demokrasi ala AS menjadi tertawaan sedunia.

Sanksi dari bumerang itu belum juga berakhir. Akan tetapi AS sudah memulai intervensinya yang baru di Pasifik, tetap nekat mengibarkan panji “HAM” dan “demokrasi” serta “kebebasan”. AS bersikeras membujuk para sekutunya melawan Tiongkok dengan menggunakan masalah Hong Kong, Xinjiang dan Taiwan.

Sejarah ibarat sebuah cermin. Melalui peperangan selama puluhan tahun di kawasan Timur Tengah, AS pada akhirnya terjerumus di jebakannya diri sendiri. Di Asia, AS akan menghadapi risiko sangat besar jika nekat mengintervensi urusan Tiongkok yang perkasa. Para pemangku kebijakan AS hendaknya sadar akan akibat buruk jika nekat terlibat dalam konfrontasi melawan Tiongkok dengan sekuat tenaga.

favorite 1 likes

question_answer 0 Updates

visibility 173 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping memimpin simposium mengenai pendorongan pembangunan Tiongkok barat di era baru
Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Tiongkok
Xi Jinping inspeksi Taman Pusat Logistik Internasional Chongqing
×